LPM Gema Proklamasi Luncurkan Buletin Yang Kedua

<p style="text-align:justify">Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gema Proklamasi Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta untuk yang kedua kalinya meluncurkan buletin. Meskipun LPM Gema tergolong&nbsp; Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang masih muda di lingkungan UP 45, tetapi gerakannya mulai terlihat. UKM yang didirikan pada akhir tahun 2014 itu, mempunyai cita-cita untuk menjadi media yang dapat mewadahi aspirasi dan inspirasi seluruh warga UP 45.</p>

<p style="text-align:justify">Pada periode pertama ketika LPM Gema dipimpin oleh Moh Taqiyuddin Saleh, mahasiswa teknik mesin UP 45, kegiatan LPM Gema lebih difokuskan untuk&nbsp; menungkatkan kualitas pengurus dibidang kepenulisan dan manajemen organisasi. Hal itu terlihat dengan kegiatan-kegiatan berupa seminar, pelatihan dan diskusi bersama yang dilakukan LPM Gema. Sehingga penerbitan majalah hanya dilakukan sekali mendekati pada akhir periode jabatan.</p>

<p style="text-align:justify">Kini di periode kedua, pengurus mulai memfokuskan pada penerbitan tulisan baik melalui via <em>online </em>maupun media cetak. Junaidi, pemimpin umum Gema periode kedua menyampaikan, dia bersama rekan-rekannya saat ini sedang menggenjot untuk menerbitkan tulisan mahasiswa maupun dosen UP 45 baik melalui media cetak berupa bulletin maupun via <em>online. </em>&ldquo;saat ini kami sedang mengembangkan LPM Gema agar menjadi media bagi tulisan teman-teman mahasiswa ataupun dosen UP 45. Saya rasa untuk saat ini pengurus sudah siap untuk dikerahkan mengurus penerbitan buletin&rdquo;&nbsp; demikian kata Jun.</p>

<p style="text-align:justify">Jun menambahkan, dirinya bersama seluruh pengurus LPM Gema menjaring tulisan dari seluruh warga UP 45 secara langsung dan melalui email atau akun <em>facebook. </em>Untuk penerbitan karya-karya yang masuk ke dapur redaksi, bersama kawan-kawannya menerbitkannya di bulletin dan blog LPM. &nbsp;Untuk pertama kali di periode kepengurusannya, Jun bersama anggotanya menerbitkan 50 Eksemplar buletin dan berhasil di distribusikan pada 5 April kemarin. Menurut Jun, buletin tersebut adalah edisi kedua dari buletin Gema. Pada edisi pertama bulletin yang dicetak sebanyak 75 Eksemplar. Untuk edisi mendatang, pengurus LPM Gema berkeinginan menerbitkan buletinnya hingga ratusan bahkan ribuan bulletin mengingat apresiasi yang cukup besar dari banyak pihak. Buletin Gema yang berjumlah 50 Eksemplar itu langsung habis terjual sehari ketika diambil dari percetakan. Karna itulah pengurus ingin menambah jumlah terbitan pada edisi mendatang. Pihaknya berharap, budaya baca tulis di lingkungan UP 45 semakin membudaya.</p>

<p style="text-align:justify">Rio Victor, mantan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UP 45 mengaku Bangga atas karya yang dihasilkan oleh adik-adik tingkatnya. Dia berharap, keaktifan mahasiswa UP 45 semakin baik. &ldquo;terbitnya bulletin yang semacam ini merupakan tanda aktifnya mahasiswa UP 45. Hal yang semacam ini perlu dikembangkan. Unit kegiatan mahasiswa harus punya kegiatan yang membangun sehingga otaknya hidup&rdquo;, begitu kata Rio ketika diwawancarai di rumahnya.<strong> (Taqiyuddin)</strong></p>

<p style="text-align:justify">&nbsp;</p>

Pimpinan Kampus dan Mahasiswa Bersinergi Untuk Memajukan Kampus UP45

<p style="text-align:justify">Berkembangnya pemahaman dan pola pikir mahasiswa tak jarang menimbulkan gejolak dalam sebuah perguruan tinggi. Permintaan mahasiswa yang beraneka ragam yang selanjutnya berbau tuntutan, seringkali tidak semuanya dapat dipenuhi oleh pihak kampus. Sehingga tak jarang timbul ketegangan antara mahasiswa dan pihak kampus. Lebih ekstrim lagi ketika tuntutan mahasiswa menumpuk dan suara mereka tidak didengar, maka ketika mereka melebur menjadi satu tidak ada kemungkinan lain selain demonstrasi.</p>

<p style="text-align:justify">Pentingnya komunikasi dan sinergi antara mahasiswa dan pihak kampus dalam sebuah perguruan tinggi tentu menjadi kebutuhan utama demi kemajuan bersama. Keluhan dan permasalahan mahasiswa terkait kampus yang hanya dibicarakan dalam diskusi santai antar mahasiswa tak ubahnya seperti suara-suara sumbang yang tak bisa terdengar secara jelas ke permukaan. Pihak kampus tidak mengerti apa yang disuarakan mahasiswa dan mahasiswa juga tidak paham kendala pihak kampus dalam menjalankan tugasnya dalam hal peningkatan kualias dan pengembangan kampus.</p>

<p style="text-align:justify">Berangkat dari hal demikian, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta mengadakan diskusi tebuka dengan tema &ldquo;menuju proklamasi yang bermartabat&rdquo; (29/03). Diskusi ini tak lebih dari bincang-bincang santai antara mahasiswa dengan Wakil Rektor bidang 1, 2 dan 3 yang bertujuan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk kemajuan Universitas Proklamasi 45 kedepan. Pada kesempatan itu mahasiswa mengadukan seluruh keluh kesahnya terkait beberapa fasilitas yang kurang memadai, seperti beberapa alat yang masih belum tersedia di laboratorium, kucuran dana kemahasiswaan yang dirasa kurang untuk kegiatan mahasiswa dan beberapa hal lain. Tawaran solusi dan saran juga dilontarkan mahasiswa sebagai bentuk apresiasi terhadap keterbukaan pihak kampus kepada mahasiswa.</p>

<p style="text-align:justify">Para wakil rektor sebagai pimpinan memberi acungan jempol dan rasa terimakasih yang tak henti-hentinya disampaikan kepada seluruh mahasiswa yang hadir. Mereka menganggap keluhan dan saran yang dilontarkan mahasiswa merupakan sesuatu yang berarti untuk referensi mereka dalam mengambil kebijakan dan melaksanakan roda kepemimpinan. Dewi Harahap sebagai Wakil Rektor bagian 2 menyatakan, &ldquo;apa yang disampaikan oleh mahasiswa kepada kami, kami anggap sebagai suatu apresiasi demi kemajuan UP 45 kedepan. Hanya saja tidak semua keinginan mahasiswa bisa kami penuhi. Anda semua bisa melihat akhir-akhir ini banyak perubahan baik di kampus kita yang tak lain adalah upaya kami dalam membangun kampus ini&rdquo;. Dewi menjelaskan, dalam waktu dekat ini kampus akan melakukan peningkatan di bidang infra struktur. Seperti mengubah tampilan gapura pintu masuk ke kampus UP 45 menjadi lebih menarik, merenovasi tempat parkir dan melakukan pengadaan alat-alat laboratorium. Oleh karena itu pihaknya berharap agar mahasiswa juga ikut andil dalam melakukan peningkatan kualitas UP 45.</p>

<p style="text-align:justify">Ungkapan senada disampaikan oleh Ali Sukrajab, Wakil Rektor bidang 3 UP 45. Ali menyampaikan kepada mahasiswa agar membantu pihak kampus dalam meningkatkan kualitas UP 45 kedepan agar menjadi semakin lebih baik lagi. Pihaknya juga menyampaikan, peningkatan jumlah mahasiswa, peningkatan infrastruktur kampus dan berkembangnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan kampus UP 45 tak lain merupakan cermin peningkatan kualitas kampus UP 45 yang semakin baik. Dia juga menyampaikan bahwa semua itu tidak lepas dari keterlibatan mahasiswa. Oleh karenanya, Ali berharap agar mahasiswa tetap mendukung program-program universitas dalam rangka kemajuan bersama.</p>

<p style="text-align:justify">Mendengar penyampaian dari Wakil Rektor bidang 1 dan 2, mahasiswa semakin antusias. Diskusi yang bertempat di gedung seminar UP 45 itu suasananya semakin hangat. Mahasiswa berebut menyampaikan saran dan solusi terkait keluhan-keluhan yang disampaikan mahasiswa sendiri ataupun pihak pimpinan. Syamsul Ma&rsquo;arif, Wakil Rektor bidang 1 UP 45 menyatakan bahwa diskusi terbuka yang demikian perlu diadakan secara rutin agar selalu terjalin komunikasi yang baik antara pihak universitas dengan mahasiswa. Pihaknya sangat senang mendapatkan apresiasi yang sedemikian besar dari mahasiswa. Diskusi tersebut dihadiri sekitar 100 mahasiswa ditambah beberapa orang karyawan UP 45. <strong>(Taqiyuddin)</strong></p>

Training For Leader UP45 Yogyakarta Kreatif dan Educatif

<p style="text-align:justify">negeri ini, mempunyai beban berat yang harus dipikul. Mahasiswa harus mampu membaca situasi dan mengambil setiap peluang. Kecermatan mahasiswa dalam membaca situasi dan mengambil tindakan menjadi tolak ukur kepekaan jiwa sosialnya.</p>

<p style="text-align:justify">Perkembangan zaman yang semakin kompleks membawa banyak fenomena dan persoalan dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tugas mahasiswa menjadi lebih berat lagi. Sehingga mereka harus menyiapkan bekal sebelum menyandang status sebagai sarjana.</p>

<p style="text-align:justify">Berhubungan dengan hal tersebut, <em>Career Development Center </em>(CDC) Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogayakarta mengadakan pelatihan dengan tema &ldquo;<em>Training for Trainer</em>&rdquo; pada Kamis (31/03). Dengan tujuan untuk melatih mental mahasiswa, CDC melatih mahasiswa agar siap diterjunkan ke dunia kerja.</p>

<p style="text-align:justify">Pada dasarnya materi yang diberikan kepada mahasiswa tidak begitu luas. Mahasiswa hanya disuguhi beberapa permainan yang berkaitan dengan jiwa social dan kepemimpinan. Salah satu contohnya adalah permainan &ldquo;kapal tenggelam&rdquo;. Pada permainan ini, mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok. Empat kelompok itu digiring kelapangan oleh Dewi Haryani Harahap sebagai instruktur didampingi beberapa instruktur lain.</p>

<p style="text-align:justify">Instruktur memberikan komando kepada mahasiswa untuk berbaris rapi sesuai dengan kelompoknya. Di depan barisan melintang sebuah tali sebagai pembatas peserta berdiri. sekitar 5 meter dari garis tersebut juga dibentangkan tali dengan panjang dan posisi sama dengan tali yang tadi. Selanjutnya instruktur menjelaskan bahwa para peserta diibaratkan sebuah keluarga yang berada dalam sebuah kapal yang akan tenggelam. Masing-masing orang harus selamat sampai sebrang garis kedua dalam waktu satu menit dengan &ldquo;mengendarai&rdquo; sekoci. Sekoci yang dimaksudkan adalah 2 potong karpet berkukuran sekitar 20 x 60 cm yang diberikan pada masing-masing kelompok.</p>

<p style="text-align:justify">Permainan dimulai ketika instruktur memberikan aba-aba. Pada awalnya masing-masing kelompok berjuang sendiri-sendiri dengan dua potong karpet yang dibayangkan sebagai sekoci. Sebelum seluruh peserta sampai di sebrang garis, waktu sudah dinyatakan habis oleh instruktur. Peserta kembali diperintahkan untuk kembali ke belakang garis awal.</p>

<p style="text-align:justify">Mendapati kenyataan yang demikian, sebagian peserta trainining mempunyai ide untuk mengumpulkan karpet masing-masing kelompok menjadi satu dan menyusunya secara estafet. Akhirnya dengan cara yang demikian, seluruh peserta dapat melintasi daerah antara dua garis tersebut dalam jangka waktu 45 detik. Para peserta bersorak kegirangan menikmati keberhasilan mereka.</p>

<p style="text-align:justify">Setelah melakukan permainan, seluruh peserta diminta kedalam ruangan untuk <em>review</em>. Di dalam ruangan, mahasiswa diajak menghubungkan maksud permainan dengan kepengurusan dalam sebuah organisasi. Banyak hubungan antara permainan-permainan tersebut dengan organisasi. Misalnya; kecermatan membaca situasi, koordinasi antar kelompok, kesadaran untuk maju bersama-sama dan lain sebagainya.</p>

<p style="text-align:justify">Acara yang diselenggarakan di ruang A.301 Universitas Proklamasi 45 itu berlangsung dari pukul 08.00 WIB. Sampai pukul 11.00 WIB. Dalam acara tersebut lebih dari 50 orang mahasiswa dan dosen UP 45 membaur menjadi satu mengikuti acara training.&nbsp; Peserta yang mengikuti acara training ini merasa senang dengan metode penyampaian yang kreatif tetap tetapi edukatif. Fawaidus Salam, salah satu mahasiwa Fakultas Ekonomi UP 45 menyakan, dirinya merasa senang dengan training yang diadakan oleh CDC tersebut. Dengan training ini, mahasiswa dapat memperoleh ilmu meskipun pembelajarannya melalui bermacam permainan.</p>

<p style="text-align:justify">Di lain pihak, Melda Ariyanti mewakili panitia menyampaikan terimakasih dan kebanggannya kepada mahasiswa yang bersemangat dalam mengikuti acara. Pihaknya berharap, training pada hari itu benar-benar bermanfaat&nbsp; untuk peningkatan kualitas mahasiswa. &ldquo;kami sampaikan banyak terimakasih atas semangat teman-teman dalam mengikuti acara ini dan semoga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas teman-teman mahasiswa kedepan&rdquo;, demikian kata Melda. (Taqiyuddin)</p>

Mahasiswa Teknik Mesin UP45 Menggelar Sosialisasi Dalam Meningkatkan Solidaritas

<p style="text-align:justify">Memasuki periode kepengurusan baru, Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta menggelar serangkaian sosialisasi himpunan yang dilanjutkan dengan musyawarah besar (MUBES) dan pemilihan ketua himpunan yang baru. Acara sosialisasi HMTM kepada mahasiswa baru teknik mesin UP 45 dilaksanakan pada jum&rsquo;at (01/04) dengan menghadirkan Ika Susanto, ST., alumni teknik mesin UP45 lulusan tahun 2015.</p>

<p style="text-align:justify">Sosialisasi ini diselenggarakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru terkait dengan kegiatan dan fungsi HMTM bagi mahasiswa teknik mesin. Dalam sambutannya, Imam Ali Faqih sebagai ketua panitia pelaksana sosialisasi berharap, acara tersebut dapat membuka wawasan adik-adik tingkatnya sehingga mereka dapat bergabung menjadi pengurus HMTM UP 45 dan menciptakan kreativitas demi kemajuan bersama.</p>

<p style="text-align:justify">Dalam kesempatan itu, ketua program studi teknik mesin UP45, HB. Sukarja, ST.,M.Eng. menyampaikan kepada anak didiknya agar senantiasa menjaga solidaritas dan mengukir prestasi melalui himpunan. &ldquo;kalian masuk disini bersama-sama, lulusnya harus sama-sama. Jangan sampai ada yang telat lulus. Kerjakan tugas dengan baik dan ukir prestasi lewat himpunan agar manfaat himpunan menjadi terasa&rdquo;, demikian kata Sukarja.</p>

<p style="text-align:justify">Pada acara itu juga, Syamsul Ma&rsquo;arif, ST.,M.Eng. dekan fakultas teknik UP 45 menyampaikan agar mahasiswa teknik mesin senantiasa membangun hubungan yang baik satu sama lain demi tercapainya kemajuan mahasiswa itu sendiri dan kemajuan UP 45. Pihaknya juga berharap, semoga mahasiswa binaannya dapat memperkaya kreativitas melalui HMTM.</p>

<p style="text-align:justify">Pemateri pada kesempatan kali itu, Ika Susanto sebagai pembicara menceritakan perjalanan HMTM sejak berdiri sampai akhir dia menjabat ketua himpunan. Santo menyemangati adik-adik tingkatnya agar tidak pernah putus asa. Menurutnya, penentu dari kesuksesan mahasiswa bukan perguruan tinggi, tetapi dirinya sendiri. Pihaknya berharap agar mahasiswa anggota HMTM UP 45 selalu menjaga solidaritas sesama mahasiswa dengan berdasarkan <em>Machine Solidarity Forever</em> yang merupakan semboyan solidaritas mahasiswa teknik mesin seluruh Indonesia. <strong>(Taqiyuddin)</strong></p>

Menyapa Sekolah Sampai Ke Waingapu

<p style="text-align: justify;">Dalam sektor pendidikan, perguruan tinggi menghadapi persaingan&nbsp; yang semakin ketat memasuki arus Masyarakat Ekonomi ASEAN. Perguruan tinggi harus berlomba mendapatkan kepercayaan siswa untuk meneruskan studinya ke perguruan tingginya. Beragam cara dilakukan kampus untuk menggalang siswa sekolah baik itu dengan cara langsung sosialisasi kepada siswa atau secara tidak langsung dengan ikut meningkatkan mutu sekolahnya. &nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">Hal tersebut&nbsp; juga tengah dilakukan oleh Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta melalui Biro Pemasaran dan Kerjasama Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. &nbsp;Trisno Fallo MT selaku Tim Marketing BPK mengatakan ,&rdquo;timnya melakukan sosialisasi ke Waingapo&nbsp; Sumba Timur Nusa Tenggara Barat mengawali rangkaian tim roadshow sosialisasi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan langsung menyapa sekolah khususnya siswa dimulai Sabtu 8 hingga 22 Januari 2016. Pihaknya saat ini telah melakukan sosialisasi di 8 sekolah yaitu SMA N 1 Waingapu, SMA Kristen Payeti, SMA Muhammadiyah Waingapo, SMA N 2 Waingapu,&nbsp; SMK N 1 Waingapu, SMK N 2 Waingapu, SMA PGRI Waingapu dan SMA N Haharu Waingapu.&rdquo;</p>

<p style="text-align: justify;">Selain itu, lebih lanjut Trisno menjelaskan bahwa &ldquo;, ternyata respon sekolah tentang kegiatan ini sangat positif dan antusias, hal ini dilihat tidak hanya siswa saja yang ingin mendapatkan informasi tentang Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta akan tetapi guru dan juga orang tua siswa. Seperti halnya di SMA N 2 Waingapu, selain siswa juga malahan orang tua muridnya yang ikut kegiatan sosialisasi tersebut. Namun menurutnya, banyak masukan yang didapatkan dari kegiatan tersebut seperti perlu adanya pendaftaran <em>on line</em> juga informasi langsung hasil tes penerimaan mahasiswa baru yang telah diselenggarakan disekolah.</p>

<p style="text-align: justify;">Sedangkan, Narohadi SPd selaku tim monitoring BPK menambahkan bahwa &ldquo;, dalam kegiatan sosialisasi menyapa sekolah, timnya menginformasikan tentang <em>profile</em> kampus juga menginformasikan program beasiswa Universitas seperti Beasiswa Nusantara, Beasiswa Kejuangan, Beasiswa <em>Double Degree</em>, Beasiswa Proklamasi dan Beasiswa UP45 Peduli. Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi tersebut juga diadakan tes langsung penerimaan mahasiswa baru 2016. Adapun Ali Sukrajab, MBA selaku Wakil Rektor III Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta menambahkan bahwa pihaknya menjalankan roadshow ke sekolah salah satu rangkaian kita memperkenalkan kampus kepada sekolah.</p>

<p style="text-align: justify;">Kegiatan tidak hanya berhenti di kegiatan roadshow saja. Selanjutnya, melalui media sosial baik itu WEB, facebook, Twiter di lakukan untuk menyapa secara terus menerus sekolah khususnya para siswa sekolah. Media sosial akan mem&rdquo;<em>promote</em>&rdquo; kegiatan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta tentang kegiatan &ndash; kegiatan kampus, perkuliahan, program beasiswa, pengembangan karir, penerimaan mahasiswa baru dan lain sebagainya. Selain itu, program lainnya adalah menjalankan program pengadaan Buku Tahunan Sekolah (BTS). BTS ini hanya salah satu dari bentuk Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas mutu sekolah. Bentuk lainnya yaitu dengan &ldquo;Program Sahabat Guru&rdquo;. Tim roadshow ke sekolah dan seluruh jajaran kampus diarahkan untuk menfasilitasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu sekolahnya.</p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;Persoalan saat ini yang dihadapi disekolah seperti menyangkut peningkatan profesi dan kompetensi guru, kesempatan kuliah bagi para siswa, manajemen kebijakan berbasis sekolah bagi kepala sekolah,&nbsp; partisipasi orang tua murid bagi kemajuan sekolah dan lain sebagainya. Kita mengadakan pelatihan, seminar, workshop, pendampingan bagi guru, kepala sekolah, siswa, pengawas, jajaran birokrasi pendidikan, orang tua siswa bahkan masyarakatnya dalam konteks kita tidak hanya menjaring calon mahasiswa namun kita dapat lebih bermanfaat bagi pihak sekolah dan masyarakat umum.</p>

<p style="text-align: justify;">Perguruan tinggi dalam kiprahnya tentu saja harus ikut menyelesaikan persoalan yang dihadapi sekolah saat ini. Bergulirnya kebijakan desentralisasi sekolah dengan adanya sistem manajemen berbasis sekolah menjadikan sekolah harus mengurusi tata kelola rumah tangganya sendiri. Daya dukung perguruan tinggi terhadap penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi sekolah secara tidak langsung akan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi karena siswa sebagai input atau calon mahasiswa diperguruan tinggi tersebut. <strong>(Wardi &amp; Taqiyudin)</strong></p>

<p style="text-align: justify;">&nbsp;</p>