Simulasi Peradilan Semu Mahasiswa Fakultas Hukum UP45

<p style="text-align: justify;">Pendidikan hanya berdasar pada teori tidak akan menjadi suatu hal yang lengkap tanpa disertai praktek yang sebenarnya. Pada umumnya, sebagian besar mahasiswa menginginkan adanya praktik yang nyata dari teori-teori yang sudah mereka dapatkan di dalam kelas perkuliahan bersama dosen.</p>

<p style="text-align: justify;">Simulasi Peradilan Semu merupakan salah satu kegiatan yang mendukung proses belajar mengajar di Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 bagi mahasiswa Fakultas Hukum. Hal ini sebagai salah &nbsp;satu wujud pensinergian antara teori dan praktek dalam program studi ilmu hukum. Kegiatan Simulasi Peradilan Semu ini diwadahi oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 dengan tujuan untuk menunjang kegiatan akademisi dan praktisi yang dijiwai pengamalan dan pengabdian ilmu hukum kepada masyarakat, serta menyiapkan tenaga yang terampil di bidang Hukum sehingga pengamalan&nbsp; dan pengabdian ilmu hukum kepada masyarakat tersebut dapat terwujud, sekaligus mendidik mahasiswa Fakultas Hukum dalam pengaplikasian secara praktek dalam penanganan akan permasalahan-permasalahan hukum. Hal ini sesuai dengan peran Pendidikan Tinggi di Indonesia yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.</p>

<p style="text-align: justify;">Dalam kegiatan Simulai Peradilan Semu ini, &nbsp;mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 dilatih untuk memerankan dirinya dalam proses kegiatan peradilan. Adapun peranan yang diperankan ada yang menjadi sebagai Hakim Ketua, Hakim Anggota I, Hakim Anggota II, Panitera Pengganti, Saksi, Petugas Kerohanian, Penasehat Hukum. Berbeda lagi pada kasus pidana, ditambahkan ada Jaksa/Penuntut Umum, Terdakwa, sementara untuk kasus perdata ada Penggugat dan Tergugat. Di samping itu dalam kegiatan simulasi peradilan semu ini selain memainkan peran juga dikenalkan kepada mahasiswa mengenai atribut pengadilan yang berwujud &nbsp;pakaian hakim, jaksa, penasehat hukum, palu, meja hijau dan sebagainya.</p>

<p style="text-align: justify;">Untuk yang kesekian kalinya, Fakultas Hukum mengadakan Simulasi Praktek Peradilan Semu guna sebagai penilaian untuk Ujian Tengah Semester bagi mahasiswa Fakultas Hukum UP45 semester V. Ujian tersebut berlangsung pada Hari Sabtu, 31 Oktober 2015, yang dimulai pukul 12.00 hingga selesai pada pukul 16.00. Adapun kasus yang diangkat adalah dibidang perdata, yaitu tentang sengketa jual beli tanah.</p>

<p style="text-align: justify;">Praktek simulasi peradilan semu ini dibimbing dan didampingi oleh Dosen Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 sekaligus Alumni Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 yang berprofesi sebagai advokat yaitu :</p>

<ol>
<li>Dwi Kun cahyo, SH.,MH (Dosen sekaligus Alumni FH UP 45)</li>
<li>Lucia Setyawahyuningtyas, SH.,M.Kn (Dosen FH UP 45)</li>
<li>Hindra Pamungkas, SH (Advokat)</li>
</ol>

<p style="text-align: justify;">Kegiatan peradilan semu tersebut diawali dengan diberikannya waktu untuk latihan selama 30 menit terlebih dahulu. Setelah itu, mahasiswa yang sudah mendapatkan peranan, langsung menempatkan diri pada posisi yang telah ditentukan. Adapun mahasiswa yang mengambil peranan dalam kegiatan Simulasi Peradilan Semu kali ini dapat dituliskan sebagai berikut.</p>

<ol>
<li>Subargo, berperan sebagai Hakim Ketua</li>
<li>Wagiman, berperan sebagai Hakim Anggota I</li>
<li>Elisabeth Hendro Christiani, sebagai Hakim Anggota II</li>
<li>Melkianus Umbu Huki, sebagai Panitera Pengganti</li>
<li>Adi Dwi Nugroho, sebagai Petugas Kerohanian</li>
<li>Ong Muraza Bilah, sebagai Kuasa Hukum Penggugat</li>
<li>Sulfi Amalia, sebagai Kuasa Hukum Penggugat</li>
<li>Erni Lestari, sebagai Kuasa Hukum Tergugat</li>
<li>Endrata Yuwono, sebagai Kuasa Hukum Tergugat</li>
<li>Bambang Tri Wiratno, sebagai Saksi I dari Penggugat</li>
<li>Aditya Rully, sebagai Saksi II dari Pengugat</li>
<li>Fabiola, sebagai Saksi Ahli (Notaris) dari Tergugat</li>
<li>Dodi Hidayat, sebagai Saksi II (Makelar) dari Tergugat</li>
<li>Agung, sebagai Saksi III (Ketua RT) dari Tergugat</li>
</ol>

<p style="text-align: justify;">Suksesnya kegiatan peradilan semu ini terlihat dari antusiasnya mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Harapannya, dengan adanya simulasi peradilan semu ini mahasiswa dapat benar-benar memahami bagaimana situasi yang terjadi atau yang dirasakan saat berada dalam peranannya. Tak kalah pentingnya juga, mahasiswa diharapkan dapat benar-benar mengaplikasikan teori yang didapatkan dikelas dalam belajar langsung di simulasi peradilan semu.</p>

<p>&nbsp;</p>

Tim Biro Psikologi Up 45 Memberikan Training Untuk Meningkatkan Motivasi Kerja

<p style="text-align:justify">Tim Biro Psikologi UP 45 memberikan Training untuk meningkatkan motivasi kerja sebagai salah satu bentuk pengembangan kemampuan dan peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) bagi Asisten Manager Produksi, Kepala Departemen Operasional dan Kepala Devisi di perusahaan Janu Putra Group pada hari Sabtu, 7 Nopember 2015 di Hotel Dafam Fortuna, Jl. Seturan Yogyakarta.</p>

<p style="text-align:justify">Kegiatan pelatihan dibuka dengan saling memperkenalkan diri serta mengungkapkan harapan masing-masing peserta dalam mengikuti pelatihan tersebut yang dipandu oleh Eni Rohyati, S.Psi., M.Psi., sehingga kondisi pelatihan pun menjadi lebih akrab. Dilanjutkan dengan materi mengingatkan visi, misi dan tujuan organisasi yang dipandu oleh Dewi Handayani Harahap, S.Psi, M.Psi.,mengajak peserta lebih memahami pentingnya kerjasama dalam mengembangkan perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Pembentukan motivasi berprestasi juga diberikan dalam pelatihan ini yang dipandu oleh Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi.,M.A., bertujuan mengajak peserta untuk lebih reflektif mengelola dan meningkatkan potensi diri. Materi selanjutnya adalah pembentukan motivasi internal &amp; eksternal dilanjutkan dengan materi prokrastinansi yang dipandu oleh Dr. Arundati Shinta, M.A. Materi disajikan dalam bentuk permainan sehingga tercipta suasana dramatis yang melibatkan emosi setiap peserta. Suasana kegiatan pelatihan pun semakin lebih hidup dan masing-masing peserta secara interaktif terlibat dalam setiap kegiatan dengan penuh antusias.</p>

<p style="text-align:justify">Pada akhir kegiatan pelatihan masing-masing peserta mengungkapkan bahwa harapan mereka di awal mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dapat terpenuhi seutuhnya dan berharap kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.</p>

Biro Konsultasi Psikologi UP 45 Dalam Acara Konsultasi Tumbuh Kembang Anak

<p style="text-align: justify;">Pola komunikasi keluarga menjadi media pembelajaran bagi anak dan orangtua bertanggungjawab atas pendidikan moral dan etika dalam proses pembentukan karakter kepribadian anak. Demikian inti dari acara Konsultasi Tumbuh Kembang Anak yang dikemas dalam bentuk Talk show hasil kerja sama Biro Konsultasi Psikologi UP 45 dengan Alif-A Group di Gedung Serba Guna Komplek Pemda II Bantul (1/11). Kegiatan yang dihadiri oleh pegawai Pemda Bantul dan Guru Taman Kanak-Kanak TK Khalifah Yogyakarta, menghadirkan narasumber Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A., yang mengangkat tema Pendidikan Karakter Anak Melalui Pola Komunikasi.</p>

<p style="text-align: justify;"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/IMG-20151101-WA0023.jpg" style="height:375px; width:500px" /></p>

<p style="text-align: justify;">Antusias peserta dalam mengikuti acara Talk show ditunjukkan dengan beragam pertanyaan maupun pernyataan yang diungkapkan. Antara lain salah satu peserta menyatakan bahwa sikap anaknya tidak sesuai dengan harapan orang tua sehingga orang tua menyalahkan bahkan mengungkapkan bahwa sikap anaknya bertambah menyebalkan dan meresahkan. Pada akhirnya timbul pertanyaan, &ldquo;Ada apakah dalam keluarga tersebut?&rdquo;. Wahyu menjelaskan bahwa &nbsp;anak dari keluarga yang memiliki pola komunikasi keluarga yang kurang atau tidak efektif cenderungan bersikap menarik diri atau reaktif dan kurang adaptif. &nbsp;&rdquo;Anak dengan keluarga yang memiliki pola komunikasi efektif akan memiliki konsep diri yang lebih positif, hal ini dikarenakan anak merasa diterima dan nyaman atas keberadaanya. Situasi seperti ini juga akan berpengaruh pada pembentukan karakter bagi anak&rdquo; jelas Wahyu.</p>

Mahasiswa Teknik Perminyakan UP45 Raih Juara III Dalam Smart Competition Geopetra 2015

<p style="text-align:justify">Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, berhasil meraih prestasi dalam Smart Competition Geology Petroleum of Magmadipa (Geopetra 2015) yang dilaksanakan di Universitas Diponegoro, Semarang pada tanggal 3 – 5 Oktober 2015.</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/IMG-20151005-WA0001%281%29.jpg" style="height:300px; width:400px" /></p>

<p style="text-align:justify">kegiatan ini diadakan oleh IATMI SM UNDIP (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) dan diikuti oleh IATMI SM dari Universitas seIndonesia. dari Universitas Proklamasi 45 ada 2 tim yang mengikuti Smart Competition tersebut, yaitu tim A yang diwakili oleh Teysa Ridal, Ahmad Nur Kholik, Jhon Herry dan tim B yang diwakili oleh Aristanti Oktavia Dewi, Zainal Imron Hidayat dan Rizky B. Hauteas.&nbsp;</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/20151004_120355%282%29.jpg" style="height:300px; width:400px" />&nbsp;</p>

<p style="text-align:justify">setelah menempuh satu setengan bulan persiapan, dari tim B berhasil meraih juara III Smart Competition Gelogy Petroleum Of Magmadipa 2015 dan mendapatkan Piala Rektor Universitas Diponegoro.</p>

<p style="text-align:justify"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/2015-10-06_111404.png" style="height:300px; width:400px" /></p>

<p style="text-align:justify">sebelumnya dari tim B ini pernah mengikuti lomba Smart Competition dalam acara Petroleum Festival (Pertofa 2015) yang diadakan oleh IATMI SM Universitas Indonesia pada September 2015 dan lolos sampai babak semifinal.</p>

<p style="text-align:justify">Prestasi yang luar biasa dari mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 ini, mereka sedang menanti lomba smart competition berikutnya yang akan diadakan tahun depan, semoga mereka dapat meraih juara dalam ajang tersebut.</p>

MIMBAR AKADEMIK PSIKOLOGI

<p style="text-align: justify;"><strong>T</strong>ujuan diadakannya acara Mimbar Akademik Psikologi yaitu melatih mahasiswa fakultas Psikologi untuk terbiasa mengembangkan ilmu yang didapat dengan maksimal sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan di masyarakat.</p>

<p style="text-align: justify;">Pelaksanaaan acara dikemas dalam bentuk seminar dan pelatihan. Setiap kelompok mahasiswa yang terdiri dari 2 orang diwajibkan menjadi narasumber atau trainer serta memilih materi yang relevan dengan mata kuliah yang sedang diambilnya. Acara terbuka untuk dihadiri oleh semua mahasiswa dari berbagai angkatan. dan fakultas yang ada di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.</p>

<p style="text-align: justify;"><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/fgfdg.jpg" style="height:600px; width:700px" /></p>

<p style="text-align: justify;"><strong>A</strong>cara Mimbar akademik Psikologi telah terlaksana dengan sukses pada hari Senin, 21 September 2015, pukul 12.30.-14.30., di ruang WR III, UP45, yang dihadiri oleh 22 peserta dengan mengangkat tema &rdquo;<em>Mempertajam Konsentrasi Dalam Meniti Karir</em>&rdquo;.&nbsp;</p>

<p style="text-align: justify;">Acara tersebut mengulang kesuksesannya pada hari Selasa, 22 September 2015, pukul 18.30.-20.30., di ruang WR III, UP45, dihadiri oleh 31 peserta dengan mengangkat tema &rdquo;<em>Melihat Karakter Kepemimpinan Berdasar Tipe Kepribadian</em>&rdquo;.</p>

<p style="text-align: justify;">Para mahasiswa begitu antusias dalam mengikuti acara tersebut yang ditunjukkan dengan munculnya beragam pertanyaan sebagai bahan diskusi hingga mencapai simpulan pemahaman serta berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara rutin setiap bulannya</p>

ALUMNI UP45 YANG SUKSES MENJADI PEMUDA TERBAIK VERSI KEMENPORA 2015

<p>Salah satu alumni Universitas Proklamasi 45 menjadi pemuda terbaik versi Kemenpora 2015. Beliau adalah lulusan fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45.</p>

<p>&nbsp;</p>

Dosen FE UP45 Sabet Penghargaan Penyaji Terbaik Kedua The 2nd URECOL 2015

<p style="text-align:justify">Salah satu Dosen Fakultas Ekonomi UP45, Andriya Risdwiyanto, SE., M.Si. berhasil meraih penghargaan sebagai Penyaji Terbaik Kedua dalam acara <em>The 2<sup>nd</sup> University Research Colloquium 2015</em> (The 2<sup>nd</sup> URECOL).</p>

<p style="text-align:justify">Acara yang digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) ini bertemakan Disseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan.</p>

<p style="text-align:justify">Acara ini diikuti oleh 173 karya ilmiah berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Karya ilmiah tersebut dikirimkan dari hamper 40 perguruan tinggi swasta di wilayah kedua provinsi.</p>

<p style="text-align:justify">Pelaksanaan diseminasi terbagi dalam 5 kelompok yaitu Bidang A Pendidikan, Humaniora, dan Agama; Bidang B Teknik dan Rekayasa; Bidang C MIPA dan Kesehatan; Bidang D Sosial, ekonomi, dan Psikologi; dan Bidang E Mahasiswa.</p>

<p><img alt="" src="/cni-content/uploads/files/images/dosen.jpg" style="height:420px; width:700px" /></p>

<p style="text-align:justify">Acara yang langsung dibuka oleh Rektor UNIMUS Prof. Dr., Masrukhi, M.Pd. sekaligus memberikan materi utama dalam perhelatan seminar tersebut yang berjudul &ldquo;Riset untuk Pendidikan yang Berkemajuan.&rdquo;</p>

<p style="text-align:justify">Dalam kegiatan ini, Andriya Risdwiyanto mengajukan karya ilmiah berupa hasil penelitian berjudul &ldquo;<em>Beyond Compliance</em>, Antara Penghargaan dan Perilaku Bisnis Etis, Studi Kasus: PROPER Peringkat Emas Lingkungan Hidup.&rdquo; Karya yang diajukan tersebut masuk dalam kelompok Bidang D Sosial, Ekonomi, dan Psikologi.</p>

<p style="text-align:justify">Kelompok Bidang D sendiri diikuti oleh 39 karya ilmiah. Setelah dilakukan presentasi, diskusi, dan tanya jawab, selama hamper satu hari penuh dari semua pemakalah, panitia penyelenggara menetapkan Andriya Risdwiyanto, Dosen FE UP45 memperoleh Penghargaan sebagai Penyaji Terbaik kedua pada kelompok Bidang D Sosial, Ekonomi, dan Psikologi. Selamat untuk Pak Andriya&hellip;</p>

Pendidikan Karakter Harusnya Terjun ke Masyarakat

<p style="text-align: justify;">Hal itu menjadi perhatian berbagai pihak, salah satunya Endro Yuwono, Staf Biro Setneg RI yang juga selaku orang tua mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini, kepada Swara Kampus KR mengungkapkan, &quot;Selain kecerdasan emosional, seseorang harus memiliki kecerdasan sosial dan spritual&quot;.</p>

<p style="text-align: justify;">Ditambahnya, pendidikan agama dan kewarganegaraan itu sangat penting untuk membentuk karakter seseorang khususnya mahasiswa, sebab ketika lulus dan bekerja nanti, mahasiswa akan lebih terarah. Kecerdasan Spritual yang dimiliki, seorang sarjana akan senantiasa hati-hati dalam menjalankan sebuah wewenang, Sedangkan kecerdasan sosial mendukung seorang individu dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya. Karena itulah dia menganggap bahwa pendidikan karakter di perguruan tinggi sangat penting.</p>

<p style="text-align: justify;">Putri Aisyah Minajati, Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah Perkotaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, menyampaikan, &quot;Pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda khususnya mahasiswa sangatnya penting dan strategis. Hal itu karena lingkungan yang lebih bebas, dibandingkan sebelum masuk dunia kerja perguruan tinggi. Mahasiswa menghadapi tantangan dan godaan yang sangat besar dan rentan akan hal-hal yang kurang mendukung. Apalagi di perguruan tinggi masalah pendidikan karakter nampaknya tidak mendapatkan perhatian lebih seperti di bangku sekolah menengah&quot;.</p>

<p style="text-align: justify;">Putri mengakui, sejak di bangku sekolah menengah selalu berusaha menekuni dan menjalankan dunia bisnis untuk mengasah pengambangan dirinya. Hal ini semata-mata untuk mempersiapkan kemampuan dirinya jika nantiusai lulus untuk siap bersaing dalam dunia kerja. Instansi kerja tentu akan welcome dengan lulusan yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain&quot;.</p>

<p style="text-align: justify;">Senada, Sukisman, Kepala Bagian Personalia Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menegaskan, &quot;pendidikan karakter bagi mahasiswa akan membentuk karakter positif dalam diri mereka. Sehingga nantinya akan dihasilkan lulusan yang memiliki integritas dan kualitas yang baik. Mahasiswa harus dibekali kemampuan dan karakter yang memadai bagi dirinya. Perguruan tinggi perlu merumuskan program pengembangan karakter bagi para mahasiswa.</p>

<p style="text-align: justify;">Bambang Sunaryo, dari bidang Akademik Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Gadja Mada, mengatakan pendidikan karakter perlu diberikan di pergururan tinggi. Mahasiswa harus diajarkan memiliki target dalam menjalankan tanggung jawabnya. Misalnya, mahasiswa harus memiliki target dimana mereka nantinya akan bekerja. &quot;Seorang mahasiswa harus mempunyai prinsip hidup untuk menunjang kesuksesan hidupnya&quot;, ungkapnya.</p>

<p style="text-align: justify;">SALAH satu perguruan tinggi yang terus menerus gigih menjalankan program pendidikan karakter bagi mahasiswanya adalah Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Drs Teguh BP MSi, selaku Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Proklmasi 45 menegaskan, &quot;Pengembangan karakter mahasiswa ini memebentuk mahasiswa yang memiliki integritas dan kepekaan terhadap lingkungannya. Mahasiswa agar tangguh dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia kerja, mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan kompetensi keilmuan akademik saja juga kemampuan lainnya&quot;.</p>

<p style="text-align: justify;">Adapun Latifah SE.,MSc. Wakil Rektor I Universitas Proklamasi 45 menjelaskan, &quot;Program pengembangan karakter bagi mahasiswa khususnya mahasiswa baru diakukan melalui program internasional yang dikenal dengan IAYP (Internasional Award for Young People) .</p>

<p style="text-align: justify;">Program ini merupakan program pendidikan karakter bagi mahasiswa yang ketika tamat mengikuti program ini bagi mahasiswa akan mendpatkan <em>international sertificate </em>sebagai sertifikat kelulusan.</p>

<p style="text-align: justify;">Dalam Program itu, mahasiswa dilatih melakukan kegiatan rutin setiap minggu secara kontinyu. Rangkaian kegiatan itu dilakukan menyangkut aspek pengembangan <em>hobby </em>misalnya untuk penerapan hidup sehat dengan olaraga. selain itu, aspek pengembangan skill dengan pemberian materi khusus agar mahasiswa mamiliki rasa tanggung jawab dan kemampuan <em>decision making </em>atas berbagai permasalahan yang dihadapinya, kegiatan ini biasanya dilakukan melalui serangkaian petualangan (alam).</p>

<p style="text-align: justify;">Aspek melatih kepekaan sosial (<em>sense social)</em> terhdap orang lain dan masyakarat dilakukan dengan berbaur dan hidup bersama atau&nbsp; <em>live inn </em>dengan penduduk sebagai wujud pengabdian masyarakat.</p>

<p style="text-align: justify;">Mahasiswa peserta IAYP akan bahu membahu membantuu keluarga dan masyarakat tanpa mendapatkan imbalan apapun ata dibiayai dari pihak manapun. Mahasiswa selain dapat belajar tentang dinamika kehidupan masyarakat juga mencoba mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi warga dan masyarakat di tengah-tengah berbagai persoalan keterbatasan yang ada.</p>

<p style="text-align: justify;">Generasi muda khususnya mahasisa yang terbina karakternya akan lebih muda berinteaksi dan menjalin hubungan dengan lingkungannya, sehingga jika mahasiswa yang pada dasarnya dipersiapkan untuk memajukan masyarakat memiliki karakter yang baik, maka akan dihasilkan lulusan atau sarjana yang berkualitas dan memiliki integritas.</p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Oleh : Taqiyuddin / Wardi</strong></p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Sumber : Swara Kampus Kedaulatan Rakyat.</strong></p>

Perjuangan Berat Mendapatkan "IAYP Emas"

<p style="text-align: justify;"><em>International Award for Young People </em>(IAYP) adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang fokus pada pembinaan pendidikan karakter. IAYP ini bisa diikuti oleh anak muda usia 14 – 25 tahun. pusat IAYP adalah di Inggris, dipelopori oleh Pangerang Philips (Suami Ratu Elisabeth II) dan Kurt Kun. IAYP sudah diakui oleh 166 negara di dunia.</p>

<p style="text-align: justify;">Salah satu universitas swasta yang menjadi koordinator IAYP indonesia adalah Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP45), dengan pelopornya yakni Arundati Shinta, dosen Fakultas Psikologi UP45. Dalam menjalankan program IAYP di kampus UP45, Shinta (sapaan akrabnya) dibantu oleh Toni Isbandi dan beberapa Leader IAYP, diantaranya Eni Rohyati dan Dewi Handayani.</p>

<p style="text-align: justify;">Mahasiswa UP45 yang menjadi peserta IAYP ada sekitar 30 orang lebih. Peserta tersebut berasal dari berbagai fakultas yang ada di UP45. ada mahasiswa yang sedang menjalani perunggu, perak, bahkan emas.</p>

<p style="text-align: justify;">Pada bulan September 2015 UP45 Yogya akan melahirkan mahasiswa IAYP yang &quot;lulus emas&quot;. Berdasarkan data yang didapat dari leader IAYP, Shinta, ada enam mahasiswa yang akan lulus emas pada bulan ini, yaitu Rauf Wanda (Alumni Teknik Perminyakan), Ikromil Fawaid (mahasiswa teknik perminyakan), Novita Ratna Dila (Mahasiswa Teknik Perminyakan), Nurfatun Munawarah (Mahasiswa Manajemen), Aristanti Oktavia Dewi (Mahasiswa Teknik Perminyakan) dan Sulfi Amalia (Mahasiswa Fakultas Hukum). Sebelum mendapatkan penghargaan Emas, mahasiswa IAYP tersebut harus melewati satu langkah terakhir dari beberapa rangkaian kegiatan IAYP emas, yaitu Proyek Pemukiman (Recidental Project).</p>

<p style="text-align: justify;">Lima orang mahasiswa dari beberapa mahasiswa tersebut telah melakukan proyek pemukimannya pada tanggal 7 sampai 11 september di daerah Tegal Kalesan, RT 32/RW 14, Pugung Cawas, Klaten. Adapun lima mahasiswa tersebut atas nama Sulfi Amalia, Ikromil Fawaid, Aristanti Oktavia Dewi, Novita Ratna Dila, dan Nurfatun Munawarah.</p>

<p style="text-align: justify;">Kegiatan yang dilakukan oleh kelima mahasiswa tersebut adalah membantu aktifitas sehari-hari di rumah Joko Purwanto, salah satu warga yang menjadi titik lokasi proyek pemukiman tersebut. Selama lIma hari, mereka melakukan berbagai kegiatan, seperti memotong kain perca untuk bahan keset, belajar me-<em>rinte</em> dan membuat keset, menenun, memasak, mencabut rumput di sawah, belajar membantu anak SD dalam belajar, dan besosialisasi dengan masyarakat sekitar.</p>

<p style="text-align: justify;">Ikromil Fawaid, salah satu peserta proyek pemukiman itu mengatakan dirinya sangant senang mengikuti kegiatan proyek perumahan ini. Tuan rumah yang sedang ia tempati juga sangat terbuka dan memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Mengenai kegiatan yang dilakukannya, hal yang paling menantang adalah saat belajar me –<em>rinte </em>dan menenun. me<em>-rinte </em>merupakan proses melipat dan merangkai kain perca menjadi satu kesatuan lipatan untuk bahan membuat keset. me-<em>rinte </em>membutuhkan ketelitian, ketelatenan kesabaran, dan kesesuaian antara gerakan tangan untu melipat dan gerakan kaki untuk menginjak mesin.</p>

<p style="text-align: justify;">Di hari ketiga, mahasiswa IAYP Emas itu didatangi oleh salah satu staf kemahasiswaan UP45, yaitu Pandji Cepi Lesmana, Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Cepi memberikan nasehat kepada mereka bahwa proses menuju kelulusan IAYP emas bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal harus diperhatikan agi dalam menjalani proses kelulusan itu.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Di tahap proyek pemukiman ini, semua kegiatan IAYP mulai dari olahraga, keterampilan, pelayanan masyarakat, hingga petualangan, semua menyatu dalam kegiatan proyek pemukiman ini. harus ada nilai tambah yang didapat dari kegiatan ini&quot;</p>

<p style="text-align: justify;">Saat ditanya tentang tujuan proyek pemukiman, DR Arundati Shinta MA selaku pendamping IAYP menjawab bahwa tujuannya adalah memunculkan potensi mahasiswa. Potensi itu digunakan untuk membantu lingkungan sosial dalam jangka waktu lama, yaitu lima hari empat malam.</p>

<p style="text-align: justify;">sebagai calon lulusan IAYP Emas di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, tentunya kelima mahasiswa IAYP ini menjadi harapan terbesar suksesnya program. Sukses bukan hany pada sekedar penghargaan &quot;lulus saja&quot;, tetapi bagaimana pendidikan karakter tertanam betul dalam jiwa mereka.</p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Oleh : Sulfi Amalia</strong></p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Sumber : Swara kampus kedaulatan rakyat</strong></p>

Rauf Wanda Wakili Delegasi "IAYP" Indonesia

<p style="text-align: justify;">Rauf Wanda Adkhadani Nur Rockman lahir di Bantul, 20 Juni 1992. ia adalah mahasiswa alumni Fakultas Teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta yang mengikuti kegiatan<em> International Award For Young People</em> (IAYP) sejak semester empat, tepatnya 10 Juli 2013. IAYP merupakan organisasi bergengsi yang ada di kampusnya tersebut. Rauf Menjadi Delegasi dari Indonesia yang berangkat ke<em> International Gold Event</em> <em>(IGE)</em> di Korea. Rauf juga diberi tanggung jawab sebagai <em>youth representative</em> IAYP Indonesia. IGE adalah kegiatan tiga tahun sekalidari <em>Duke of Edinburgh</em> (<em>DoFE)</em> sebagai induk semang dari IAYP. IGE ini dikuti delapan puluh peserta dari empat puluh negara di dunia.</p>

<p style="text-align: justify;">Rauf Memaparkan bahwa IAYP mempunyai nama yang berbeda-beda pada setiap negara. Contohnya, di Malaysia dinamakan Rakan Muda, di Australia ada Hillary Award, kemudian di Afrika dikenal dengan President Award. Hanya saja semua berada di bawah naungan DoFE. setiap negara tersebut memiliki<em> National Award Authority</em> (NAO) pemegang <em>licence</em> dari <em>award </em>ini. Kegiatan IGE 2014 kemarin dimaksudkan untuk <em>training </em>para GAHA (<em>Gold Award</em> <em>Holder Award</em>) atau <em>Staff Award </em>untuk bisa duduk bersama untuk <em>delivering</em> dan <em>deveopard </em>ini. Selain itu, disana kita juga ada kegiatan <em>Emerging Leader </em>yang nantinya akan menjadi <em>Youth Representasive </em>dan akan duduk bersama <em>trustee&nbsp; </em>dan <em>International Council </em>yang ada di DoFE untuk <em>develop award </em>ini.</p>

<p style="text-align: justify;">Rauf juga menjelaskan jika mereka dibagi menjadi empat <em>region,&nbsp; </em>yaitu Asia Pasific (Asia dan Australia), Afrika, Amerika dan &quot;Emas&quot; (Mediterranean and Arab States). <em>Delegate </em>dari tiap negara ini berhak mengikuti <em>Emerging Leader </em>tersebut. Namun hanya diambil dua orang dari tiap <em>region.&nbsp; </em>Dari Indonesia sendiri ada Rauf dan Hibatul Wafi yang mempunyai tugas untuk <em>doing, delivery, </em>dan <em>supporting </em>untuk <em>award </em>ini ke seluruh anak muda di Indonesia bersama dengan NAO. Mereka diberi tugas tersebut selama tiga tahun, sampai IGE 2017 selanjutnya diadakan.</p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Oleh : Nunuk Priyati (Mahasiswa Psikologi UP45) </strong></p>

<p style="text-align: justify;"><strong>Sumber : Swara Kampus Kedaulatan Rakyat</strong></p>