Universitas Proklamasi 45 Tawari MAN 1 Ambon Kerja Sama

Pihak Universitas Proklamasi (UP) 45, Yogyakarta  kemarin menyambangi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Ambon. Dalam kunjungan  tersebut, UP 45 melalui perwakilannya  menawarkan program kerja sama dengan MAN 1 Ambon dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga program  peningkatan  sarana prasaran penunjang pendidikan melalui program,”Madrasah Sahabat Binaan”.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut juga dilakukan seleksi terhadap 188 siswa MAN 1 Ambon  sebagai penerima beasiswa dari program beasiswa yang ditawarkan UP 45 Yogyakarta. Beasiswa ini nantinya diberikan kepada  mereka yang terpilih untuk melanjutkan  pendidikan  pada perguruan tinggi di UP 45 Yoyakarta  hingga memperoleh gelar sarjana (S1).

Dalam presentasinya, perwakilan UP 45 Yogyakarta,  Faisal Aco, M.IP dan S. Falo, M.Sc menyampaikan dipilihnya MAN 1 Ambon  sebagai salah satu sekolah   untuk mendapatkan tawaran kerja sama itu berdasarkan  informasi  alumin MAN 1 Ambon, Nirwan Hardiansyah  yang saat ini tengah menempuh pendidikan pada Universitas Proklamasi 45.

Untuk diketahui, terdapat 5 fakultas di UP 45 Yogyakarta yakni, Ekonomi, Hukum, Fisipol, Psikologi, dan Teknik dengan program studi pilihan sebanyak delapan program studi. SUMBER

Universitas Proklamasi 45 Gelar Workshop Inovasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Tantangan persaingan dalam pencapaian pertumbuhan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat setiap saat. Faktor daya saing menjadi salah satu kunci keberhasilan daerah untuk dapat memenangkan persaingan tersebut.

Pemanfaatan kawasan strategis yang mengedepankan keterpaduan pembangunan berdasarkan sinergitas peran dan fungsi para pelaku di daerah menjadi sangat penting. Oleh sebab itu, bagaiman membangun dan membina kerja sama di antara para pihak di sebuah kawasan pembangunan untuk mengelola ego- sektoral dan lokal perlu menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan daerah.

Hal ini terungkap dalam diskusi yang dikemas melalui workshop bertajuk Perencanaan Kawasan Berbasis Kerja Sama Daerah/Antardaerah oleh Universitas Proklamasi 45 (UP 45) dan LEKAD pada tanggal 16 September 2016 di Yogyakarta. Workshop yang dibuka oleh Asisten Rektor, Ir. Bambang Irjanto MBA tersebut juga menghadirkan Dr. Restyarto Efiawan yang menyampaikan pengalamannya sebagai Regional Manager pertama di Indonesia dalam wilayah kerja sama antardaerah BARLINGMASCAKEB (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) dan berbagai pengalaman dari wilayah lainnya di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut juga diperkenalkan beberapa tools inovatif perencanaan dalam rangka percepatan pembangunan kawasan pembangunan di daerah. Universitas Proklamasi 45 yang juga dikenal sebagai University of Petroleum di Indonesia senantias melakukan upaya terobosan dalam rangka peningkatan daya saing dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Diskusi yang berlangsung konstruktif tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi diantarnya adalah agar UP 45 dan LEKAD dapat merapatkan barisan untuk melakukan penguatan kapasitas SDM di daerah agar mampu mewujudkan cita-cita pembangunan yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan. SUMBER

Diskusi EMGI, Melanjutkan Studi ke Jepang Melalui Grant Research

Kamis, 15 September 2016 EMGI UP45 Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan diskusi bersama antara para dosen UP45 dengan Ibu Dr. Ami Mizuno. Beliau adalah asisten rektor bidang III yang mengurusi kerjasama UP45 dengan Institusi yang ada di Jepang. Pada kesempatan ini beliau memaparkan beasiswa dan Grant Research yang ada di Jepang yang dapat diajukan oleh dosen-dosen UP45. Ada berbagai jenis beasiswa yang diberikan pemerintah Jepang salah satunya Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dapat diakses melalui internet.

Saat ini tersedia buat lulusan SLTA, S1, dan S2.  Ada dua jalur yang dapat ditempuh, pertama apply beasiswa dahulu sebelum melakukan study (misalnya masih di Indonesia atau masih diluar negeri) dan jalur kedua melanjutkan study terlebih dahulu di Jepang baru kemudian melakukan apply beasiswa. Beasiswa ini mencakup tiket pesawat, tersedianya tempat tinggal atau apartemen dengan biaya hidup, dan biaya kuliah.

            Ami Mizuno juga memaparkan bahwa selain beasiswa diatas ada juga beasiswa swasta HITACHI, beasiswa ini memberikan dana yang cukup besar untuk biaya hidup dan sudah termasuk uang kuliah. “Biaya kuliah dan biaya hidup cukup mahal di Jepang karena itu jangan dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan study, kita dapat mengajukan keringanan biaya ke pemerintah jepang atau ke universitas tujuan”, lanjutya.

            Pemerintah Jepang juga memberikan dana untuk penelitian yang dilakukan. Ada beberapa jenis penelitian salah satunya Research Fellowship for Young Scientist, Cara melakukan penelitiannya adalah dengan menghubungi salah satu profesor yang ada di Jepang yang memiliki bidang keilmuan atau penelitian yang serupa dengan orang yang mengajukan dan Sumitomo Foundation, yang merupakan penelitian perbandingan kasus kasus di Indonesia dan Jepang.

            Ada beberapa kiat yang disampaikan Ami Mizuno agar dapat diterima di kampus-kampus Jepang dan lulus dalam proyek penelitian yang ada di Jepang:

  1. Semangat, tanpa semangat yang ada segala tujuan kita tidak mungkin tercapai.
  2. Keluar dari zona nyaman, bangunlah jiwa petualang agar kita dapat segera beradaptasi dengan perbedaan dan perubahan yang ada
  3. Kerucutkan minat, memilih kampus harus disesuaikan dengan minat kita karena di beberapa kampus di Jepang ada yang fokus pada bidang tertentu
  4. Cari professor yang akan memberikan rekomendasi
  5. Cari jenis beasiswanya, pemberi beasiswa di Jepang sangat selektif menilai proposal yang diajukan. Sebagai calon penerima beasiswa harus jeli melihat proposal penelitian seperti apa yang diinginkan si pemberi beasiswa
  6. Jangan pernah takut akan masalah bahasa yang berbeda karena 90% yang menentukan adalah body language

Banyak keuntungan yang didapat dari Grant Research ini seperti ilmu pengetahuan, wawasan, teman (jaringan) dan jalan-jalan yang bermanfaat. (FAG)

Mengenal Politik, Hukum dan Industri Migas Melalui Kegiatan Bedah Buku EMGI

EMGI UP45 (Energi Management and Governance Institute) Rabu, 14 September 2016, mengadakan kegiatan Bedah Buku Energi dan Migas yang dihadiri dosen-dosen muda UP45. Ini merupakan kegiatan rutin dari devisi EMGI yang diadakan setiap minggu dan diwajibkan bagi seluruh dosen-dosen muda untuk ikut serta dan membedah buku Energi dan Migas sesuai yang sudah ditetapkan.

Pembedah buku pada kesempatan kali ini adalah Bapak Wahyu Suroatmodjo, M.IP. dan Ibu Lucia Setyaningtyas, SH., M.Kn. Judul buku yang dibedah kali ini adalah Migas (Politik, Hukum, Industri). Penulis buku ini adalah Bapak Suyitno Patmosukismo. Beliau merupakan penemu ladang minyak pertama terbesar pertamina di Indonesia.

Pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia mengacu pada UUD 1945 pasal 33 dan UU yang berlaku. Hukum bersumber dari undang-undang yang telah ada baik itu tentang eksplorasi maupun eksploitasi. Terkait migas, hukum berbicara pada objek materialnya. Hal itu terjadi karena seringkali hukum diperangaruhi oleh politik. Politik merupakan segala kebijakan yang dibuat untuk mengelola migas. Adanya berbagai UU yang dijadikan landasan dalam pengelolaan sumberdaya alam menyebabkan berbagai persepsi dan ada yang bersifat liberal.

Buku ini mengkritik adanya liberalisasi dalam undang undang migas. Migas ditujukan untuk kesejahteraan Negara. Hal ini tertuang dalam UU No. 22/2001 tentang pertambangan minyak dan  dan gas bumi. Dalam UU ini, kegiatan pengusahaan migas dituntut untuk lebih mampu mendukung kesinambungan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kemakmuran rakyat. Selanjutnya kegiatan di hulu dilakukan oleh Pemerintah sebagai pemegang kuasa pertambangan, sedangkan kegiatan di hilir dilaksanakan oleh perusahaan setelah mendapat izin usaha dari pemerintah. Dari UU tersebut disebutkan bahwa kegiatan hulu migas dapat dilakukan oleh perusahaan internasional secara luas. Agar fungsi pemerintah lebih efektif dan efisien maka BP Migas diubah menjadi SKK Migas.

Menurut Wahyu, buku ini memberikan solusi agar tidak terjadi keberpihakan kepada perusahaan migas yang diberi nama politik jalan tengah yang mengharuskan adanya undang-undang migas yang baru. Ada berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para dosen muda UP45 terkait buku Migas ini, salah satunya dari Randi yang menanyakan sudah sampai sejauh mana revisi judicial review terkait UU Migas yang baru dan ada tidak UU yang tumpang tindih?, Wahyu menanggapi bahwa “pada kenyataannya judicial review telah dilakukan pada tahun 2003”. Pembuatan judicial review ini tidaklah mudah karena harus mensejahterakan masyarakat. Seringkali dalam judicial review ini melihat siapa yang berkepentingan sehingga belum selesai hingga saat ini. Energi politik yang begitu besar mampu mengalahkan hukum yang mengelola migas di Indonesia, lanjutnya.

“Mengapa setiap berganti presiden selalu berganti kebijakan padahal kebijakan (migas) yang sebelumnya belum terlihat hasilnya dan bagaimana idealnya?” Merupakan pertanyaan dari Melda Ariyanti. Pada kenyataannya, saat ini presiden tidak pernah merubah kebijakan yang ada. Presiden hanya menjalankan amanat konstitusional yang telah ada. Yang berbeda hanya cara pelaksanaannya atau penyampaiannya saja. (FAG)

Mendalami Ilmu Tentang Energi Gas di Indonesia Melalui Diskusi Singkat Bersama Pakar Energi Gas dari PGN

Universitas Proklamasi 45 pada Rabu, 7 September 2016 mendapatkan kunjungan dari SEO (Senior Executive Officer) Gas for Railways PGN (Perusahaan Gas Negara), Beliau adalah Bapak Ir. R. Arman Widhymarmanto., M.Sc. Maksud dan tujuan kedatangan Beliau ke UP45 ingin berbagi ilmu dan cerita seputar gas di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Unit EMGI UP45 (Energi Management and Governance Institute) dan dihadiri oleh kurang lebih 25 Dosen dan MT.

Awal perjalanan PGN di tahun 1966 berada di bawah Kementerian PU dan masih mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Visi awal pemerintah adalah menggunakan energi gas. Untuk membangun satu jaringan pipa gas yang terintegrasi ke rumah tangga membutuhkan waktu yang lama, misalnya di sekitaran Jawa Barat saja membutuhkan waktu 20 tahun. Maka, saat terjadi gonjang ganjing masalah minyak, omset gas naik tetapi jika dilihat dari infrastruktur sudah ketinggalan. Bisnis migas merupakan bisnis infrastruktur dan termasuk dalam utility.

Secara umum, minyak dan gas dapat dijadikan satu saat berada di hulu tetapi ketika sudah di hilir akan sangat berbeda. Banyak hal yang harus diperhatikan terutama konsumen (pembelinya), hal ini menyangkut infrastruktur yang harus dibangun. Pembangunan infrastruktur (jargas) membutuhkan dana dan dukungan dari masyarakat karena orientasi dari pembangungan jargas adalah rumah tangga.  Selain untuk kebutuhan rumah tangga, gas juga digunakan untuk keperluan industri dan energi seperti listrik.

Banyak tanggapan serta pertanyaan yang diberikan oleh para Dosen dan MT UP45 yang ingin mengenal dan mempelajari lebih dalam industri gas di Indonesia, belajar dari apa yang telah disampaikan Bapak Arman, Pemerintah membutuhkan partner (anak bangsa) yang mengerti tentang bisnis gas agar tidak terjadi distorsi. (FAG/GS)

Presentasi Karya Ilmiah dan Partisipasi Pada Seminar Nasional

Motivasi berprestasi memberikan pengaruh yang besar terhadap pencapian yang diperoleh mahasiswa. Seperti telah ditunjukan oleh wakil dari Fakultas Psikologi UP45 yang mampu dengan sukses mempresentasikan karya tulis ilmiah mereka dalam seminar nasional bertajuk ”Aktualisasi Potensi Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas”, di Auditorium Kampus Universitas Muria Kudus (UMK) pada Sabtu, 13 Agustus 2016.

Acara dibuka oleh Rektor UMK Bapak Dr. Suparnyo, SH, MS. ”Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus semakin bertambah. Kegiatan seminar nasional ini diadakan sebagai sebuah kepedulian kami terhadap nasib generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki keistimewaan tumbuh kembang dengan anak-anak normal seusianya”, ungkap Bapak Suparnyo. Dijelaskan pula oleh Dekan Fakultas Psikologi UMK Iranita Hervi M., S.Psi., M.Psi., dalam kata sambutannya bahwa seminar bertujuan menyadarkan dan memberi wawasan kemampuan deteksi dini dan intervensi psikologis pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebagai salah satu upaya mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

Narasumber dalam seminar yaitu Dr. Indun Lestari Setyono M.Psi., selaku pakar Gifted Child dan Konsultan Anak Berkebutuhan Khusus, Biro Konsultasi Psikologi Dwipayana Bandung yang memaparkan materi ‘’Deteksi Dini dan Aktualisasi Potensi Anak Cerdas Istimewa (Gifted Child)’’ dan RM. Maulana Chandra Wibawa, selaku Ketua Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center/YCHI Jakarta dengan materinya bertajuk ‘’Deteksi Dini, Intervensi, dan Aktualisasi Potensi ABK’’.

Diskusi dan tanya jawab dalam acara seminar terasa semakin kekurangan waktu karena begitu menariknya pembahasan tema tentang anak Gifted yang dipaparkan oleh para narasumber. ”Janganlah memandang secara negative namun apa yang bisa kita lakukan dengan kondisi tersebut”, demikian saran Ibu Indun terhadap keluarga yang memiliki anak ABK. Dijelaskan pula tentang cara melatih ABK agar mampu berkembang secara sehat. ”Kesalahan pola asuh pada anak usia dini berdampak pada ketidak mampuan ABK untuk berkembang secara wajar”, demikian dijelaskan oleh  Bapak Maulana.

Aktualisasi potensi anak bangsa menuju Indonesia Emas didukung sepenuhnya oleh Fakultas Psikologi UP45.  Dosen, mahasiswa, dan alumni memilki kepedulian atas situasi pendidikan dan aktualisasi potensi anak bangsa. Kepedulian itu untuk memajukan bangsa. Dosen, mahasiswa, alumni, dan teman sejawat dari  Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim di Malang telah bekerja sama dan menghasilkan empat karya intelektual yang sangat menarik. Teman sejawat tersebut adalah Dr. Siti Mahmudah, S.Psi., MPsi. Alumni yang terlibat adalah Hartosujono, SE., S.Psi., M.Si. yang kini telah menjadi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta. Karya-karya mereka adalah:

  1. Dewi Handayani, Nurul Hidayah, Siti Mahmudah, & Arundati Shinta = KDRT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM BIDANG EKONOMI.
  2. FX. Wahyu Widiantoro, Wartono, Hartosujono & Arundati Shinta. = PEMBERDAYAAN WARGA DIFABEL: KUNCI SUKSES PENGGALIAN POTENSI DALAM BIDANG BISNIS.
  3. Dewi H. Harahap, Tri Welas Asih, Siti Mahmudah & Arundati Shinta = TURNOVER DAN STRATEGI ORGANISASI UNTUK MENGATASINYA MELALUI PEMBERDAYAAN KARYAWAN.
  4. Wahyu Widiantoro, Wahyu Relisa Ningrum, Siti Mahmudah, & Arundati Shinta = PENDAMPINGAN ANAK-ANAK JALANAN: KEPEDULIAN DAN KERELAWANAN DARI MAHASISWA.

Oleh karena ada berbagai kendala teknis, maka tim Psikologi UP45 yang berangkat untuk mempresentasikan penelitian ini hanya empat orang yakni Nurul Hidayah, Wartono, Tri Welas Asih dan Wahyu Relisa Ningrum. Seorang dosen muda Psikologi UP45 yaitu Wahyu Widiantoro, juga ikut ke Kudus dan berperan sebagai pendamping. (Fx.W)

Mengenal Dunia Permigasan melalui Dialog Tanya Jawab Migas

Energy Management and Governance Institute Universitas Proklamasi 45 (EMGI) pada Rabu, 31 Agustus 2016 melakukan kegiatan bedah buku Dialog Tanya Jawab Migas. Buku Dialog Tanya Jawab Migas karya Dr. A. Rinto P. ini dikupas oleh Febriyanti Angelia Ginting, S.Pd., M.Sc. dan Amin Nurohmah , S.Pd., M.Sc. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta mempublikasikan diri sebagai ikon calon dosen muda energi dari Universitas Proklamasi 45. Hal ini sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh Universitas Proklamasi 45. Kegiatan bedah buku ini dilaksanakan secara rutin 2 kali dalam sebulan.

Migas bukanlah hal yang baru, tetapi banyak kalangan mahasiswa dan masyarakat yang belum memahaminya dan seringkali salah paham. Ketika mendengar kata migas, banyak mahasiswa non teknik yang menolak untuk membahasnya karena yang terbayang dalam pikiran adalah perhitungan panjang pipa gas, unsur-unsur kimia pembentuknya dan sebagainya. Padahal ketika berbicara tentang migas, orang-orang non teknik memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan orang-orang teknik.

Buku Dialog Tanya Jawab Migas menceritakan bagaimana migas terbentuk, seberapa besar potensi dan cadangan migas di Indonesia, pengelolaannya baik itu eksplorasi dan eksploitasi, wilayah kerja  (WK) migas dan pembagiannya. Selain itu konsep bagi hasil antara pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas, pengembangan dan dampaknya di Indonesia, pajak migas, hukum yang dipakai untuk melindungi sumberdaya migas dan kesejahteraan masyarakat disekitar industri migas serta resiko yang ditanggung pemerintah dan KKKS pun turut dikupas secara tuntas. Buku ini juga menjawab ketakutan-ketakutan masyarakat akan isu habisnya minyak di Indonesia. (FAG)

Tingkatkan Keakraban dan Semangat Kerja Dosen dan Karyawan Melalui Kegiatan Family Gathering

Setelah melaksanakan rapat program kerja tahunan periode September 2016 – agustus 2017 selama 2 hari (18-19/08/2016) di ruang seminar UP45, maka pada tanggal 20 Agustus 2016 di laksanakan kegiatan Family Gathering karyawan dan dosen sebagai penutup dari kegiatan rapat program kerja ini sekaligus sebagai kegiatan refresing.

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan keakraban antar karyawan dan dosen, meningkatkan semangat kerja agar target yang ditetapkan dapat tercapai. Kegiatan Family Gathering ini dilaksanakan pada 2 tempat yaitu Wisata Goa Pindul dan Pantai Sandranan yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan ini berjumlah kurang lebih 65 orang, dengan mengendarai 2 Bus ke tempat tujuan, tempat yang pertama dikunjungi yaitu tempat wisata Goa Pindul. Goa Pindul adalah obyek wisata alam susur goa bawah tanah, dengan aliran sungai di sepanjang lorong dan merupakan salah satu tempat wisata dengan kategori minat khusus di Jogja. Sebelum menikmati wisata ini kami melakukan foto bersama di depan lokasi tempat wisata ini.

Cara menikmati obyek wisata ini adalah menyusurinya dengan peralatan khusus yaitu dengan menggunakan ban dalam besar (tube) dan jaket pelampung, atau biasa disebut dengan nama Cave Tubing Pindul. Ban besar (tubing) tersebut sudah di modifikasi atau diberi pengait berupa tali menyilang di tengah berfungsi sebagai tempat duduk di atas air. Terlihat kegembiraan dari masing-masing peserta yang dibagi tiap kelompok sebanyak 10 orang.

Setelah menikmati wisata ini tiba pada waktu makan siang, di salah satu pondokan tempat wisata ini kami melakukan doa bersama serta pemotongan Tumpeng yang dilakukan oleh Bpk. Ir. Bambang Irjanto.,MBA selaku Ketua Yayasan, memperingati Hari kemerdekaan RI yang ke 71 tahun dan hari ulang tahun Universitas Proklamasi 45 yang ke 51 tahun disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua karyawan dan dosen.

Perjalanan tempat wisata kedua yaitu pantai Sandranan yang berlokasi di Dusun Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul Jogja. Berbeda dengan tempat wisata sebelumnya, disini para peserta bisa menikmati hidangan laut khas desa ini, bersantai menikmati indahnya lautan dan gulungan ombak dan tentu saja kita dapat bermain air sambil mencoba snorkeling dan mengenal lebih dekat lagi kehidupan yang beraneka ragam di dalamnya. Tak terasa waktu telah selesai dan para peserta family gathering UP45 kembali dan tiba ke kampus pada pukul 20.00 WIB. (G.S)

Kuliah di Psikologi UP45 = Kesempatan Untuk Berprestasi dan Berkarya

Diantara belantara universitas swasta dan negeri di Yogyakarta, kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta adalah sangat menyenangkan. Ini adalah suatu pernyataan yang aneh, karena sekilas segala sarana dan prasarana di UP45 kurang tertata dengan baik. Sangat berbeda dengan sarana dan prasarana di Universitas Gadjah Mada (UGM), universitas nomor 1 di Indonesia. Bila mahasiswa kuliah di UGM dan menjadi mahasiswa berkualitas tinggi, maka hal itu sangat tidak mengherankan. Itu adalah kelaziman. Bahkan kalau ada mahasiswa UGM yang tidak berprestasi, maka itu adalah hal yang aneh.
 
Apa saja hal-hal yang menarik di Fakultas Psikologi UP45? Hal yang paling menarik di Psikologi UP45 adalah mahasiswanya. Secara fisik, para mahasiswa Psikologi UP45 biasa saja bahkan mungkin sama dengan mahasiswa UGM. Hal yang paling menonjol adalah kemauan mereka untuk berprestasi daalam bidang akademik dan terus berkarya di dunia kerja mereka. Para mahasiswa Psikologi UP45 banyak yang berprofesi sebagai karyawan suatu orgnisasi. Pada pagi hari, mereka berkarya pada suatu organisasi, dan pada malam hari mereka menimba ilmu di Psikologi UP45. Bisa ditebak, stamina fisik mereka sangat bagus. Mereka terkenal gigih meraih cita-cita. Banyak kendala dalam menguasai ilmu, namun mereka tidak menyerah.
 
Siapa saja mahasiswa yang gigih tersebut? Mahasiswa pertama yang ditampilkan dalam tulisan ini adalah Hanafi, NIM 153104101095. Ia bekerja di PHE ONWJ (Pertamina Hulu Energy Offshore North West Java). Posisinya adalah sebagai Comdev Officer. Komentarnya tentang kuliah di Psikologi UP45 adalah: "Saya senang mengikuti kuliah di Fakultas Psikologi UP45. Alhamdulillah ilmu psikologi banyak membantu menunjang pekerjaan saya kususnya dalam handling masyarakat di wilayah binaan dan handling stakeholder pada umumnya. Psikologi berguna untuk lebih bisa memahami watak, karakter, perilaku serta kondisi lingkungan sekitarnya."
 
Mahasiswa kedua yang selain gigih juga berprestasi akademik sangat memuaskan adalah Jati Pramono, NIM 13.310.410.1051. Ia adalah calon lulusan Psikologi UP45 dengan predikat cum laude, karena untuk sementara Indeks Prestasinya adalah 4, dari rentang nilai 1-4. Semua pelajarannya bernilai A. Ia juga pernah merebut beasiswa PPA/BBM dari Pemerintah Indonesia. Pada sisi lain, Jati juga bekerja menjadi Account Officer PT. Permodalan Nasional Madani Persero Cabang Yogyakarta, Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Yogyakarta Syariah. Jl. Kenari No.3C Yogyakarta. Pekerjaan sehari-harinya adalah menaklukkan hati nasabah, agar mereka bersedia mentaati semua peraturan oragnisasi ULaMM. Suatu pekerjaan yang nampaknya mudah, namun sangat sulit karena erat hubungannya dengan uang.
 
Kesannya ketika belajar di Fakultas Psikologi UP45 yakni menambah dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan di bidang Psikologi terutama dalam hal meyakinkan, memotivasi dan maintenance klien. Dampaknya klien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Selanjutnya Ilmu Psikologi yang dipelajari juga mengasah skill with people (negotiation skill, soft and hard skill, communication skill). Jati merasa lebih mampu memahami karakter berbagai individu.
 
Mahasiswa ketiga yang ditampilkan dalam tulisan ini adalah Tri Welas Asih, NIM : 143104101078. Prestasi akademiknya sudah tidak diragukan lagi. Indeks Prestasinya hampir mendekati 4. Mayoritas pelajarannya bernilai A. Ia adalah calon lulusan Psikologi UP45 dengan predikat cum laude. Prestasi lainnya yang menonjol adalah kemampuannya dalam menulis. Tulisannya sudah sampai pada level nasioanl, karena ia berani mengikuti ajang Semianr Nasional / Call for Paper. Rekor menulis untuk sementara adalah level nasional dua kali, dan level daerah (menulis di surat kabar sudah 10 kali). Selain itu, Tri Welas Asih juga sudah berulangkali menjadi nara sumber di Radio RRI dan Radio EMC Yogyakarta.
 
 
Selain sibuk menimba ilmu, Tri Welas Asih juga bekerja sebagai Kepala Sekolah di TK. Khalifah Nogotirto, Yogjakarta. Usianya masih sangat muda, namun ia dipercaya menjadi Kepala Sekolah. Bahkan seorang sarjana psikologi pun tidak bisa mengalahkan posisi bergengsi tersebut. Komentarnya ketika menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 adalah “Saya merasa beruntung dapat melakukan perkuliahan sambil bekerja di Fakultas Psikologi UP45. Hal ini karena semua ilmu di Psikologi UP45 sejalan antara pekerjaan dan kuliah. Selain ilmu, banyak pengalaman dan aplikasi ilmu yg langsung saya dapatkan di Fakultas Psikologi UP45”. Menyenangkan, mempunyai mahasiswa yang cerdas seperti Tri Welas Asih ini.
 
Mahasiswa keempat yang ditampilkan dalam tulisan ini adalah Muji Pambudi, NIM.: 13.310.410.1039. Muji adalah mahasiswa Psikologi UP45 yang paling menawan, karena prestasi akademiknya bagus dan tutur katanya sopan. Semua dosen dan mahasiswa senang bergaul dengan Muji. Ia juga bekerja di perusahaan Premier Oil Indonesia, suatu organisasi yang bergerak dalam bidang Oil and Gas Company. Posisinya adalah sebagai  GMA (General Medical and Admin). Komentarnya ketika kuliah di Fakultas Psikologi UP45 adalah “Membangun kembali semangat saya untuk maju membentuk pribadi yang berkualitas. Psikologi UP45 adalah kampus yang nyaman dan para dosennya qualified dalam membantu mencapai tujuan saya. Banyak hal yang saya dapatkan menjadi modal saya dalam berkarier maupun bermasyarakat. My time in Up45 is a truly enjoyable one.”.
 
Melihat empat mahasiswa yang berprestasi tersebut, membuat saya seperti menerima lotere jutaan dollar. Saya sangat bahagia. Pertanyaan yang sering muncul dari masyarakat adalah, mengapa mahasiswa Psikologi UP45 bisa berprestasi? Jawabannya sederhana yaitu para dosennya, terutama para dosen muda, selalu ikhlas dalam menjalankan perannya sebagai dosen. Keikhlasan itulah yang menuntun berbagai kemudahan dalam menjalankan profesi sebagai dosen. Banyak ide kreatif begitu saja muncul, dan langsung bisa diterapkan. Implementasi ide-ide kreatif oleh dosen selalu melibatkan mahasiswa. Oleh karena itu tidak heran bila mahasiswa Psikologi UP45 sarat prestasi.
 
Keempat mahasiswa unggul tersebut membuktikan bahwa psikologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Penguasaan psikologi bagi mahasiswa dan dosen akan membuat potensi diri tergali, dan masyarakat sekeliling akan mendapatkan manfaat positif. Hal ini karena di Fakultas Psikologi UP45, mahasiswa diajarkan ISR (Individual Social Responsibility) atau kepedulian sosial. Mahasiswa dididik untuk peduli pada lingkungan sekitar dengan mengamalkan pengetahuan dan ketrampilannya. ISR ini tidak hanya penting di daerah yang banyak mengandung sumber daya alam (misalnya minyak dan gas), namun juga di daerah lainnya. Semoga Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta selalu jaya. (A.S)

Kegiatan ISR Dosen Psikologi UP45 Untuk Sambut Tahun Akademik 2016/2017

BERANI MELAWAN EJEKAN DEMI TERGALINYA POTENSI DIRI

ISR atau Individual Social Responsibility adalah suatu kegiatan sosial atau kegiatan suka rela (voluntarily) yang diprakarsai oleh individu untuk perbaikan suatu lingkungan. Berbeda dengan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan atas nama organisasi, kegiatan ISR benar-benar dilakukan berdasarkan ide individu atau sekelompok orang. Contoh kegiatan ISR antara lain menjadi nasabah bank sampah di kampung, memberi kursus singkat pada anak jalanan, membersihkan sungai di kota, dan sebagainya. Kegiatan ISR yang paling terkenal adalah donor darah.

Apa tujuan kegiatan ISR? Apakah seseorang yang melakukannya akan mendapatkan uang atau penghargaan? Tujuan kegiatan ISR ada dua yaitu

  1. Untuk membuat lingkungan sosial / lingkungan hidup di sekitar individu berubah menjadi lebih baik. Lingkungan sekitar individu tersebut bisa saja berupa organisasi tempatnya berkarya sehari-hari, lingkungan di tempat tinggalnya, atau lingkungan sosial yang lebih luas. Pelaku ISR dalam hal ini sama sekali tidak mendapatkan uang atau penghargaan apa pun dari pemangku kepentingan lingkungan / organisasi yang menjadi target kegiatan ISR. Satu-satunya imbalan yang diperoleh adalah adanya rasa puas bahwa diri sendiri dapat membuat lingkungan menjadi lebih baik.
  2. Untuk menggali potensi diri. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial adalah media yang sangat bagus untuk mengenali potensi diri. Hal ini karena kegiatan ISR biasanya berupa unjuk ketrampilan seseorang demi terwujudnya lingkungan yang lebih baik. Tujuan kedua ini lebih dilandasi oleh motivasi internal, bukan motivasi eksternal. Imbalan yang diperoleh dalam kegiatan ISR ini adalah adanya rasa bangga bahwa potensi diri bisa tergali / terasah dengan lebih maksimal.

Kegiatan ISR yang dilakukan dosen Psikologi UP45 kali ini adalah membersihkan dinding di dekat parkir sepeda motor mahasiswa / dosen / karyawan UP45. Biasanya, dinding tersebut terlihat rimbun karena ada banyak semak yang tumbuh menempel di dinding. Semak-semak dan lumut tumbuh subur di dinding tersebut karena dinding tersebut lembab. Agaknya di sebalik dinding ada ruangan yang digunakan sebagai kamar mandi atau dapur. Air banyak digunakan pada ruangan tersebut. Dinding tersebut lembab karena dindingnya hanya berupa tumpukan batu bata saja. Dinding secara keseluruhan tidak dilapisi dengan semen, sehingga dari sela-sela batu bata tumbuh lumut serta semak-semak.

Kegiatan bersih-bersih dinding ini dilakukan selain untuk kebersihan lingkungan, juga untuk menyambut tahun ajaran baru 2016/2017. Apabila lingkungan menjadi bersih, maka situasi kerja dan situasi belajar menjadi lebih menyenangkan. Situasi yang bersih dan menyenangkan dapat menjadi magnit bagi calon mahasiswa baru di UP45. Apabila semua mahasiswa, dosen dan karyawan UP45 melakukan ISR semacam ini, maka niscaya UP45 akan maju dengan cepat. Hal ini karena kegiatan ISR pada hakekatnya adalah pancaran kepedulian individu pada lingkungan sosial. Kepedulian sosial yang tinggi dapat menjadi semacam brand atau merek unggul bagi organisasi (Benabau & Tirole, 2010).

Apa saja tantangan bagi kegiatan ISR ini? Tantangan yang paling keras mungkin muncul justru dari masyarakat. Di Indonesia, melakukan kegiatan sosial secara mandiri adalah perilaku yang sangat asing. Masyarakat Indonesia lebih terkenal dengan kegiatan sosial yang dilakukan bersama-sama dan sering disebut dengan istilah gotong royong. Hal ini karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat dengan budaya kolektif yang kental. Jadi, bersama-sama membersihkan sungai kotor adalah suatu hal yang wajar. Sebaliknya, membersihkan sungai kotor secara mandiri adalah aneh, dan mungkin saja justru dicurigai. Individu pelaku ISR mungkin saja mendapatkan ejekan, meskipun melakukan kebaikan secara nyata.

Tantangan kegiatan ISR selanjutnya adalah dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab terhadap objek kegiatan ISR itu. Bila ada individu membersihkan dinding parkiran organisasi dengan suka rela, maka petugas kebersihan organisasi mungkin akan tersinggung. Kegiatan membersihkan dinding itu seolah-olah mengiklankan pada masyarakat bahwa petugas kebersihan organisasi tidak bekerja dan menelantarkan tugas-tugasnya. Dampaknya, petugas kebersihan akan dipersepsikan makan gaji buta (menerima uang gaji tetapi tidak bekerja sesuai deskripsi kerjanya). Petugas kebersihan mungkin saja akan mendapat teguran keras dari pimpinan organisasi, atau sanksi lainnya yang mengerikan.

Sekali lagi perlu ditekankan, bahwa kegiatan ISR yang dilakukan oleh dosen Psikologi UP45 yaitu dengan membersihkan dinding parkiran adalah tidak untuk memalukan petugas kebersihan yang ada. Kegiatan ISR juga tidak untuk menonjolkan diri demi mendapatkan penghargaan luas. Kegiatan membersihkan dinding ini dilakukan dengan suka cita dan suka rela, demi tergalinya potensi diri. Lingkungan yang ada di UP45 adalah kesempatan emas untuk melakukan kegiatan penggalian potensi diri, perubahan sosial, dan perubahan perilaku (Network for Business Sustainability, 2013; Shinta, Yudhawati & Boronnia, 2015). Kesempatan seperti inilah yang jarang dilihat oleh para mahasiswa, dosen, dan karyawan UP45.

Pada umumnya, mahasiswa hanya datang ke UP45 hanya untuk belajar secara kognitif saja. Dosen dan karyawan datang ke UP45 untuk berkarya dalam bidang pendidikan. Satu hal yang sering terlupakan yaitu pendidikan untuk memunculkan perilaku secara nyata. Kesempatan untuk belajar perilaku secara nyata telah tersedia dengan luas di UP45. Belajar berperilaku nyata di masyarakat mungkin saja dampaknya besar (misalnya diusir oleh masyarakat karena dianggap menganggu, dicurigai dan ditolak oleh pemangku kepentingan). Situasi yang ada di UP45 tidak perlu disesali atau dikutuk, tetapi justru disyukuri. Perilaku syukur inilah yang akan menimbulkan berbagai kreativitas sehingga potensi diri tergali dengan mudah.

Potensi diri apa saja yang tergali melalui kegiatan membersihkan dinding parkiran ini? Potensi diri yang jelas tergali adalah mental bertambah kuat. Hal ini karena individu mengalami berbagai ejekan dan cercaan baik dari mahasiswa, dosen, karyawan, maupun dari pimpinan yang merasa tersinggung. Latihan menghadapi cercaan ini adalah kesempatan langka dan berharga. Harapannya, mental yang tangguh ini kelak akan menjadi benteng yang kuat ketika individu harus terjun menjadi pemimpin masyarakat luas.

Potensi diri selanjutnya yang tergali dari kegiatan ISR ini adalah semakin terasahnya kepedulian sosial. Sekarang ini sulit mendapatkan kesempatan untuk mengasah kepedulian sosial. Saya sangat beruntung mendapatkan kesempatan emas untuk melakukan ISR dengan lebih aman. Di Singapura, kesempatan emas untuk mengasah kepedulian sosial adalah minim, karena sistem di negara tersebut sudah berjalan dengan tertib. Segala eksperimen justru mungkin saja didenda, sehingga Singapura terkenal dengan julukan fine (denda) city.

Semoga dengan kegiatan ISR ini, UP45 khususnya Fakultas Psikologi bertambah maju dan bertambah banyak mahasiswanya. Kesediaan melakukan kegiatan ISR bisa menjadi brand atau merek unggul bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan UP45. Kegiatan ISR inijustru dapat menjadi pembeda dengan universitas lainnya. (A.S)