Energi Positif Mahasiswa Untuk Membangun Universitas

PRESTASI TINGKAT NASIONAL MAHASISWA UP45
 
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
 
Energi positif ialah kekuatan dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk melakukan segala sesuatu yang positif dan dengan cara-cara yang positif pula. Energi ini sama saja pengertiannya dengan motivasi. Energi positif ini sangat sulit diperoleh. Lebih mudah bagi manusia untuk mendapatkan energi negatif. Hal ini sama dengan ungkapan bijak bahwa membangun itu jauh lebih sulit daripada merusak. Membangun membutuhkan waktu bertahun-tahun, sedangkan merusak hanya butuh waktu 5 menit saja.
 
Contoh energi negatif ini antara lain:
  • Menghujat dan menulis ujaran-ujaran negatif di media sosial (hatters). Ironinya, orang yang vokal dalam menghujat ini produktivitasnya rendah.
  • Mengeluh berkepanjangan seolah-olah dunia runtuh dan hanya dia saja yang menderita sedangkan orang lain bersenang-senang.
  • Marah dengan cara yang tidak tepat dan berdasarkan alasan yang tidak tepat pula. Cara marah yang tidak tepat misalnya dilakukan oleh pemimpin yang memarahi karyawannya di depan karyawan-karyawan lainnya.
  • Menghasut apa lagi yang dihasut pemimpin, dan celakanya pemimpin itu begitu bodoh serta percaya begitu saja. Pemimpin yang terkena hasutan akan membuat kebijakan keliru sehingga menyengsarakan masyarakat. Hal ini cenderung terjadi pada pemimpin yang tidak paham dengan visi dan misi lembaga yang dipimpinnya.
  • Lebih mudah bagi mahasiswa untuk mengeluh tidak ada tong sampah di kampusnya. Ironinya, ada civitas akademika membuang sampah, padahal di dekatnya ada tong sampah. Selain itu mahasiswa enggan untuk menjadi nasabah bank sampah, padahal sampah itu bernilai tinggi.
Masih banyak contoh energi negatif lainnya. Apa saja contoh energi positif? Contoh energi positif yang ada di lingkungan Universitas Proklamasi 45 antara lain mahasiswa aktif menempa diri, sehingga individu menjadi mahasiswa unggul. Kesediaan untuk menempa diri ini sangat tidak mudah, karena mayoritas civitas akademika diselubungi oleh energi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memiliki energi positif maka individu harus berani menghadapi ejekan dari teman-temannya. Memiliki energi positif berarti berani untuk berbeda secara positif dengan mayoritas teman-temannya.
 
Salah satu mahasiswa UP45 yang berani bertarung menghadapi ejekan dari teman-temannya adalah Mohamad Taqiyuddin Saleh. Ia telah berkali-kali mengikuti lomba menulis. Ada yang menang, dan ada yang kalah. Kali ini Taqiyuddin menjadi Juara Favorit Lomba Esai Nasional Gamais Islamic Fair 2016. Penyelenggaranya adalah Keluarga Mahasiswa Islam Universitas DIponegoro Semarang. Pengumuman lomba dilakukan pada 29 Oktober 2016, di Semarang.
 
Berikut adalah tulisan Taqiyuddin yang menginspirasi civitas akademika UP45. Tulisan ini dipublikasin lengkap, dengan tujuan agar civitas akademika bisa mempelajari teknik-teknik menulis yang disukai oleh juri. Ini adalah strategi untuk memenangkan lomba menulis, yaitu dengan mempelajari gaya menulis pemenang lomba.  Baca Selengkapnya…!!!.
 

Kebermanfaatan IAYP Terhadap Akreditasi Institusi

MAHASISWA PESERTA IAYP & MAHASISWA PSIKOLOGI UP45 BERGOTONG-ROYONG MEMPERJUANGKAN AKREDITASI INSTITUSI *)

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Akreditasi institusi di Indonesia adalah strategi Pemerintah Indonesia untuk menjamin agar hasil (output) berbagai lembaga akademik sesuai dengan standar dan mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Sebelum ada peraturan akreditasi ini, hasil dari lembaga akademik sangat bervariasi kualitasnya. Dampaknya adalah tidak sedikit anggota masyarakat yang kecewa karena kualitas perguruan tinggi yang dipilihnya tidak sesuai dengan harapannya. Berdasarkan nilai akreditasi inilah masyarakat kini bisa memutuskan perguruan tinggi mana saja yang paling sesuai dengan harapannya. Di sisi lain, dengan adanya ketentuan akreditasi institusi ini maka civitas akademika perguruan tinggi berlomba-lomba memperbaiki kinerjanya sehingga nilai akreditasinya tinggi dan dapat menarik banyak mahasiswa. Jadi akreditasi institusi ini berfungsi ganda yaitu melindungi masyarakat dari perguruan tinggi abal-abal dan sekaligus memotivasi perguruan tinggi untuk menaikkan kinerjanya.

""

Persoalan yang relevan dengan akreditasi institusi adalah kurangnya kesadaran dari civitas akademika akan pentingnya akreditasi institusi ini. Suatu perguruan tinggi yang tidak terakreditasi tidak akan didijinkan oleh Pemerintah Indonesia (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi) untuk meluluskan mahasiswa. Hal ini karena institusi / perguruan tingginya dianggap tidak kredibel. Di sisi lain, bila akreditasi Program Studinya rendah, maka tidak ada mahasiswa yang berminat untuk menuntut ilmu di Proram Studi tersebut.

""

Kurang sadarnya civitas akademika terhadap akreditasi institusi ini terjadi karena adanya persepsi bahwa pengurusan akreditasi adalah tanggung jawab Wakil Rektor I Bidang Akademik (Warek I). Warek I adalah panglimanya, sehingga para dosen apalagi mahasiswanya, tidak perlu campur tangan. Kalau pun campur tangan, maka hal itu harus berdasarkan SK (Surat Keputusan). SK itu ujung-ujungnya adalah uang. Jadi siapa saja yang mendapat SK itu maka harus membantu Warek I dan ada konsekuensi uang. Situasi ini nampaknya sederhana dan masuk akal. Persoalan klasik muncul ketika pengerjaan akreditasi tersebut berkepanjangan dan molor serta honor uang yang dibayarkan sedikit. Dampaknya Warek I akan sendirian mengerjakan tugas berat tersebut. Lehernya dipertaruhkan untuk nasib lembaga tempatnya berkarya. Ini sungguh tidak adil, namun itulah kenyataan pahit yang terjadi pada banyak perguruan tinggi.

Untuk menggugah kesadaran civitas akademika akan pentingnya akreditasi institusi ini, maka gaya kepemimpinan Warek I sangat penting. Ia harus seorang dirigen yang humble (rendah hati) namun cerdik menjaga semangat teman-teman dosen dan para mahasiswa untuk tetap fokus pada penyelesaian borang akreditasi institusi. Sangat tidak mudah menemukan Warek I yang mempunyai gaya kepemimpinan seperti itu.

""

Salah satu Warek I di Kopertis V Yogyakarta yang rendah hati itu adalah Warek I di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Dia adalah Syamsul Ma’arif, St., M.Eng. Berkat tangan dinginnya, maka baru-baru ini akreditasi institusi untuk UP45 bernilai B. Ini adalah karya yang luar biasa hebat. Berkat kepeduliannya, maka nasib seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa UP45 terselamatkan. Cobalah bayangkan bila civitas akademika UP45 yang berjumlah mendekati 1000 orang itu kehilangan tempat kerja dan tempat menuntut ilmu, maka tentu banyak orang yang menderita. Jumlah itu belum terhitung keluarga yang ada di rumah. Sungguh besar jasa Warek I UP45 tersebut.

""

Salah satu hal penting dalam pengurusan akreditasi univesitas itu adalah aktivitas mahasiswa. Mahasiswa yang peduli pada keberlangsungan universitas, berprestasi tinggi baik dalam bidang akademik maupun ekstrakurikuler serta masa studi pendek, adalah bekal penting untuk mengisi borang akreditasi universitas.

""

Apa saja prestasi mahasiswa UP45 yang mendongkrak nilai akreditasi UP45? Prestasi penting itu adalah para mahasiswa telah sukses mengikuti pendidikan karakter level internasional yaitu IAYP (International Award for Young People). Berdasarkan catatan, 53 mahasiswa telah menyelesaikan seluruh kegiatan IAYP untuk level perunggu, 17 mahasiswa lulus level perak, dan 6 mahasiswa lulus level emas. Sebagian dari mereka sudah lulus dan berkarya pada organisasi bergengsi atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Pada umumnya mereka lulus tepat waktu yaitu 4 tahun. Jerih payah mereka menyelesaikan pendidikan karakter IAYP itu tidak sia-sia. Mereka mempunyai karakter yang patut dibanggakan.

Selain prestasi dalam bidang pendidikan karakter, hal penting lainnya untuk memperlancar pengerjaan borang akreditasi adalah kepedulian mahasiswa. Dalam hal ini, kepedulian mahasiswa Psikologi UP45 adalah salah satu contoh yang bisa dibanggakan. Kepedulian mereka adalah bergotong-royong memperbaiki dan menghias majalah dinding di UP45. Mahasiswa-mahasiswa yang bersedia membantu menghias majalah dinding itu antara lain Tri Jumiati, Wahyu Relisa Ningrum, Nunuk Priyati, Juni Wulan dan Manik Mojo. Mahasiswa Psikologi UP45 lainnya juga ikut terlibat, yaitu langsung menghias majalah dinding. Mereka antara lain Tri Welas Asih dan Sri Mulyaningsih. Semua mahasiswa Psikologi UP45 tersebut tergolong sebagai mahasiswa keren dan berprestasi. Mereka ringan tangan dan membantu ketika melihat dosennya tertatih-tatih dalam mempercantik majalah dinding. Kiprah mereka dalam membantu proses akreditasi institusi, sangat menyentuh hati. Semoga semangat mereka menular pada mahasiswa lainnya untuk lebih peduli pada almamater. [SUMBER]

Pemerintah Genjot Percepatan Eksplorasi Migas Nasional

Forum Group Discussion (FGD) bersama pemerintah, DPR RI, serta akademisi mendukung riset nasional untuk percepatan realisasi eksplorasi minyak dan gas (migas) nasional. Penggagas FGD Konsorsium Riset Migas Kelautan yang juga Pengurus Dewan Energi Nasional, Andang Bachtiar mengklaim tujuan FGD untuk menghimpun langkah nyata dalam rangka mempercepat temuan baru dan masukan yang konstruktif mengenai percepatan eksplorasi migas nasional.

Lebih lanjut dia menerangkan terbentuknya konsorsium ini dengan cepat mendefinisikan rencana kerja dan rencana program serta pilot project yang dijadikan referensi eksplorasi yang bakal dicantumkan dalam program migas nasional. “Bahwa status cekungan migas Indonesia saat ini 70% berada di laut dan masih ada 33% area cekungan di laut itu yang tidak ada datanya sama sekali. Meskipun demikian bukan berarti di 67% area cekungan laut yang sudah ada data seismiknya aman, masih banyak PR yang harus dievaluasi,” kata Andang di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Depok, Rabu (7/9/2016).

Dia berharap dengan adanya konsorsium ini temuan cadangan migas terutama di daerah offshore (lepas pantai) akan dipercepat melalui sinergi berbagai kapasitas nasional itu untuk melakukan riset dan eksplorasi laut. Penurunan produksi migas saat ini tidak hanya diakibatkan oleh penurunan aktif pemboran sebagai dampak penurunan harga minyak, namun juga oleh semakin tuanya lapangan migas yang ada. “Upaya peningkatan produksi migas tidak terlepas dari upaya penemuan cadangan migas. Cadangan terbukti Indonesia hanya 3,7 miliar barel, lebih rendah dibanding proven reserve Malaysia,” jelasnya.

Andang menambahkan untuk itu diperlukan akselerasi kegiatan penemuan cadangan guna mencapai target peningkatan produksi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan eksplorasi mempunyai peran yang strategis. “Bagian barat Indonesia menjadi salah satu alternatif terobosan yang menarik,” jelasnya.

Salah satu pelaku industri migas nasional, Direktur Pengembangan Usaha PT Elnusa Tbk Budhi N Pangaribuan mengatakan suatu terobosan eksplorasi migas merupakan suatu keniscayaan dalam menyikapi berkurangnya lifting migas nasional dan minimnya temuan cadangan migas baru yang disebabkan oleh berbagai aspek. Salah satunya adalah semakin tuanya lapangan migas yang ada dan proses perizinan yang tidak sederhana. “Indonesia memiliki kapasitas untuk melakukan survei seismik laut, baik dari institusi pemerintah maupun swasta nasional. Masing-masing mempunyai kapabilitasnya dan siap untuk mendukung program konsorsium,” tegas Budhi. Sumber

Hambatan Investasi Hulu Migas Akan Ditebas

Pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) seiring terpuruknya harga minyak dunia. Sejumlah hambatan akan ditebas guna menggairahkan kembali sektor hulu migas. Salah satunya merevisi pungutan pajak migas yang diatur Peraturan Pemerintah (PP) No 79/2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

"Kita sedang kerjakan, revisi ini untuk memudahkan orang berinvestasi di Indonesia dan memudahkan investor bekerja. Kalau belum apa-apa sudah dipajaki mana investor mau," ujar Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Panjaitan dalam Forum Ketahanan Energi Nasional, di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (8/9/2016) Menurutnya pungutan pajak yang diatur dalam beleid tersebut menghambat investasi di sektor hulu migas di tengah rendahnya harga minyak dunia. Padahal, saat ini setiap negara sedang berlomba-lomba menarik investor untuk menanamkan modalnya termasuk di sektor hulu migas.
 

Sebab itu Kementerian ESDM mendesak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk memberikan kemudahan berupa insentif baik dari segi fiskal, perpajakan maupun kemudahan lainnya. "Saya harus bicara sekarang sama Bu Sri Mulyani kalau mau dampak berganda pemerintah harus kurangi pajaknya atau hanya mau ambil duit dari situ saja," kata Luhut.

Dia menjelaskan bahwa multiplier effect yang ditimbulkan dapat memangkas harga gas di hulu, sehingga di hilir dapat lebih murah dan berdaya saing. Berdasarkan skenario penurunan harga gas di hulu, kata Luhut akan diturunkan pada kisaran harga USD4-6 per juta british thermal unit (MMBTU), sehingga akan terlihat dampak penerimaan pajak yang ditimbulkan dari penurunan harga gas tersebut."Sektor industri sedang mengkaji dampak berganda yang ditimbukan,” jelasnya.
 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmadja Puja mengakui, perbaikan aturan-aturan yang ada menjadi kunci untuk menambah daya tarik sektor migas dalam negeri. Dia mengatakan, pajak yang dikenakan di masa eksplorasi memang memberatkan, karena industri belum menghasilkan dan bahkan berpotensi kehilangan uang.

"Tapi kalau di masa produksi, pajak itu normal. Ada pajak badan, pajak penghasilan dan sebagainya. Makanya PP No 79/2010 kita usulkan untuk direvisi supaya atraktif di hulu," tuturnya.
Asosiasi Perminyakan Indonesia (Indonesian Petroleum Assotiation/IPA) sebelumnya mengusulkan perbaikan terkait pungutan pajak sektor minyak dan gas bumi yang diatur dalam PP No 79/2010. Pasalnya asosiasi beranggapan aturan tersebut telah mengubah tata cara perpajakan dan cost recovery dari operasi migas yang berdampak pada menurunnya investasi migas di Indonesia.

Tidak hanya itu, asosiasi juga keberatan dengan aturan pajak lainnya di antaranya berkaitan dengan pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk kegiatan eksplorasi di lepas pantai dan aturan pajak lainnya yang dinilai membebani kontraktor. Industri migas beralasan, migas adalah asset negara, sehingga segala pajak atas produksi migas seharusnya ditanggung negara dan tidak di bebankan kepada kontraktor. Terlebih, industri telah menanggung risiko tinggi dalam melaksanakan operasi kegiatan hulu migas. Industri migas juga membutuhkan modal besar dan merupakan investasi jangka panjang, sehingga membutuhkan arahan dan kepastian hukum jelas.

Pakar energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto beranggapan redahnya harga minyak dunia berdampak langsung terhadap investasi hulu migas. Namun di luar itu, rendahnya investasi juga dipengaruhi faktor penerapan pajak industri hulu migas. Sebab itu, revisi UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mendesak segera direvisi untuk mendongkrak investasi di sektor ini. "Karena, sepanjang sistem kontrak menggunakan kontrak bagi hasil antara kontraktor dan SKK Migas, maka kontraktor akan menjadi subjek pajak secara langsung. Hal itu sebagai penyebab rendahnya minat investor," kata dia.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat SKK Migas Taslim Yunus mengatakan, realisasi investasi hulu migas semester I/2016 hanya sebesar USD5,65 miliar, lebih rendah cari capaian semester I/2015 sebesar USD5,65 miliar. Dari jumlah itu, investasi untuk penemuan cadangan migas baru hanya sebesar USD367 juta. Rendahnya investasi dipastikan berdampak pada penurunan penemuan cadangan migas baru. (izz)

Sumber

Kiprah Fakultas Psikologi UP45

<p style="text-align: justify;">Kemandirian pada anak diperoleh secara bertahap seiring dengan perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Seorang anak akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan hingga pada akhirnya anak akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkup sosial. Lingkup sosial awal yang meletakkan dasar perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Sangat dibutuhkan pendampingan untuk membawa anak mengenal kekuatan dan kelemahan diri untuk berkembang, termasuk perkembangan kemandiriannya. Seperti halnya kegiatan pendampingan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi UP45 bekerjasama dengan KB,TK Kamulan Yogyakarta yaitu menstimulasi perkembangan kepribadian anak melalui aktivitas menggambar yang telah terlaksana pada 22 Maret 2016.</p>

<p style="text-align: justify;">Kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2009). Kemandirian akan berkembang dengan baik jika diberikan kesempatan untuk berkembang melalui berbagai latihan secara terus menerus dan bertahap disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kemampuan anak. Perkembangan anak berlangsung melalui proses-proses kompleks dan saling berinteraksi secara teratur sepanjang kehidupan anak (Bronfenbrenner, 2005). Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kemandirian pada anak yaitu kelekatan yang mengacu pada aspek hubungan antara orangtua serta memberikan anak perasaan aman, terjamin dan terlindung. Anak lebih tergantung pada orang tua dalam hal perasaan aman dan kebahagiaan, maka hubungan yang buruk dengan orangtua akan berakibat sangat buruk (Hurlock, 1996).</p>

<p style="text-align: justify;">Upaya pendampingan pada anak agar mampu mengembangkan kemandiriannya perlu dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian sehingga anak melakukannya dengan penuh antusias. Kegiatan pelatihan menggambar diawali dengan mengajak semua anak untuk menyanyikan lagu yang sangat dikenal oleh anak-anak yaitu lagu &rdquo;Satu satu aku sayang ibu&rdquo; cipataan Pak Kasur. Ketika menyanyikan lagu tersebut semua anak diajak mengangkat tangan mereka sambil menunjuk setiap jari-jarinya.</p>

<p style="text-align: justify;">Setelah selesai bernyanyi bersama kemudian setiap anak diajak menceritakan tentang anggota keluarga yang mereka kenal, diawali dengan menyebut ibu, ayah, kakak dan adik. Kegiatan selanjutnya yaitu mengajak setiap anak untuk menggambar dengan menempelkan telapak tangan dan menggambar sesuai dengan lekukan jari-jari mereka pada kertas gambar hingga diwarnai dengan berbagai warna yang menarik sesuai kreativitas anak. Tujuan menggambar dengan stimulasi bentuk telapak dan jari-jari tangan ini untuk memberikan kesempatan bagi anak mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami kelekatan terhadap semua anggota keluarga sebagai dasar pengembangan kemandirian.<strong> (W.W)</strong></p>

Bidang Tenaga Kerja Ini Dibutuhkan di Blok Masela

<div style="text-align:justify">Proyek blok Masela<strong> </strong>membutuhkan beberapa keahlian bidang tenaga kerja<strong>, </strong>di antaranya bidang teknik dan nonteknik serta manajemen. Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pembangunan Blok Masela akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.<br />
<br />
&quot;Untuk pembangunan Masela itu akan dibutuhkan tenaga kerja yang banyak sekali dari berbagai bidang, entah teknik, nonteknik, manajemen dan sebagainya. Itu harus disiapkan, ESDM sudah ketemu dengan Kemenristek,&quot; ujarnya di Jakarta, Jumat (8/4/2016).</div>

<div style="text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="text-align:justify"><a href="http://www.up45.ac.id/artikel/strategi-stakeholder-dalam-pengelolaan-sumber-migas/"><strong>Baca berita lainnya juga..</strong></a><br />
<br />
Pertemuan itu, kata dia, guna membahas pembangunan program studi baru di Maluku. Juga pendidikan, pelatihan dan sebagainya. &quot;Untuk membahas membangun program studi baru di Maluku, juga pendidikan pelatihan dan sebagainya. Ini kita sudah siapkan semuanya dalam waktu dekat,&quot; tutur Wirat.<br />
<br />
Menurutnya, program studi yang akan dibentuk di antaranya teknik pengelasan dan konstruksi. Sementara untuk universitas yakni teknik kimia, mesin dan sipil. &quot;Program studi misalnya teknik pengelasan, kontruksi dan sebagainya. Kalau di universitas, teknik kimia, mesin, sipil dan sebagainya,&quot; pungkasnya. <strong>(izz)</strong></div>

<div style="text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="text-align:justify"><a href="http://ekbis.sindonews.com">Sumber</a></div>

Inpex-Shell Kaji Pengolahan Gas Blok Masela di Darat

<div style="text-align: justify;">Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) secara resmi telah meminta investor Blok Masela di Maluku mengkaji rencana pengembangan (plan of development/POD) pengolahan gas di darat (onshore). Langkah ini sebagai tindak lanjut menyikapi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pengolahan gas Blok Masela dilakukan di darat.<br />
<br />
&ldquo;Kami sudah meminta untuk mengajukan lagi yang onshore. Saat ini sedang di pelajari oleh Inpex,&rdquo; ujar Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat dihubungi Sindonews, melalui pesan singkat, di Jakarta, Kamis (7/4/2016).<br />
<br />
Hal senada juga dikatakan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro yang mengatakan pihaknya telah meminta investor Blok Masela untuk memperbaiki dokumennya di onshore. Kemudian secara resmi SKK Migas menginstruksikan investor melakukan kajian model pengolahan di darat sejak Jumat (1/4) lalu.<br />
<br />
&ldquo;Sesuai arahan Menteri ESDM Sudirman Said mereka akan melakukan kajian kembali di onshore. Dan sejauh ini Inpex masih berkomitmen tetap melanjutkan investasi pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela,&rdquo; kata Elan.<br />
<br />
Meski begitu, SKK Migas tidak memberikan target kapan kajian pengolahan gas di Blok Masela dapat diselesaikan. Kajian pengolahan gas di darat diserahkan sepenuhnya kepada investor. &ldquo;Tergantung dengan Inpexnya tapi terkait skema kajian onshore nanti akan diajukan. Dan kami tentu akan melakukan pembahasan,&rdquo; jelasanya.<br />
<br />
Sementara Senior Communication Manager Inpex Corporation, Usman Slamet mengaku sudah menerima surat resmi tentang sikap pemerintah yang menginginkan gas Blok Masela diolah di darat (on shore). Ia juga memastikan Inpex dan Shell tetap meneruskan pengembangan gas di Blok Masela.<br />
<br />
&ldquo;Kami sudah menerima surat dari SKK Migas per kemarin pagi yang memberi instruksi kepada Inpex untuk memasukan POD baru berdasarkan skema onshore untuk proyek pengembangan lapangan gas Abadi,&rdquo; jelas dia<br />
<br />
Menurut dia, kebijakan Inpex tetap tidak berubah atau&nbsp; tetap berinvestasi dan memulai rencana pengembangan lapangan gas Abadi, Masela sesuai keputusan Presiden Jokowi. Inpex selanjutnya akan segera melakukan kajian pengembangan proyek sekaligus mengkonfirmasi latar belakang keputusan dan intensi pemerintah Indonesia.&nbsp;<br />
<br />
&ldquo;Kita akan melakukan seluruh kegiatan bersama-sama dengan joint venture partner kami (Shell) dan tentunya SKK Migas dan kementerian terkait,&rdquo; jelasnya.<br />
<br />
Namun begitu, Usman belum menjelaskan besaran biaya dalam mengkaji rencana pengembangan pengolahan gas di darat. Dia menyebut, terlalu dini jika bicara terkait detail proyek. &ldquo;Saat ini menurut hemat saya masih terlalu dini jika bicara atau berkomentar terkait detail proyek atau biaya skema pengembangan,&rdquo; tandasnya.<br />
<br />
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengumumkan gas Blok Masela harus diolah di darat. Alasan Presiden adalah agar pengolahan gas Blok Masela memberi dampak ganda bagi masyarakat Maluku. Pengolahan gas di darat juga akan memudahkan pengawasan.<br />
<br />
Data SKK Migas menyebut September 2015 lalu&nbsp; investor yakni Inoex dan Shell mengajukan revisi POD setelah cadangan gas yang ditemukan di Blok Masela lebih besar daripada sebelumnya, yaitu menjadi 10,7 triliun kaki kubik (TCF). Investasi untuk skema pengolahan gas terapung sebesar USD14 miliar.<br />
<br />
Sementara kontrak bagi hasil Blok Masela telah ditandatangani sejak 1998 dan berlaku sampai tahun 2028. Inpex investor asal Jepang memegang saham sebesar 65% dan&nbsp; Shell investor asal Belanda memegang peranan sebesar 35% saham. <strong>(akr)</strong></div>

<div style="text-align: justify;">&nbsp;</div>

<div style="text-align: justify;"><a href="http://ekbis.sindonews.com">Sumber</a></div>

Dibangun di Darat, Blok Masela Disebut Bisa Jaga Kedaulatan RI

<p style="text-align:justify">Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan lapangan gas abadi Masela memiliki kandungan gas yang cukup besar, dan berada di perbatasan dengan Australia. Dengan dibangun pengolahan di darat (<em>onshore</em>) dinilai dapat menjadi salah satu cara mempertahankan kedaulatan negara ini. &lrm;</p>

<p style="text-align:justify">&quot;Masela itu di perbatasan Australia dengan Indonesia. Tepatnya di Maluku,&quot; ujar Tenaga Ahli bidang Energi&lrm; Kemenko bidang Kemaritiman Haposan Napitupulu di Jakarta, Jumat (11/3/2016).</p>

<p style="text-align:justify">Berdasarkan kajian Kemenko Maritim dan Sumber Daya sebelumnya, biaya pembangunan kilang darat sekitar US$ 16 miliar. Sedangkan jika dibangun kilang apung di laut (<em>offshore</em>), nilai investasinya lebih mahal mencapai US$ 22 miliar. Dengan demikian, kilang di darat lebih murah US$ 6 miliar dibandingkan dengan kilang di laut.</p>

<p style="text-align:justify">Angka ini sangat berbeda dengan perkiraan biaya dari Inpex dan Shell. Keduanya kompak menyatakan, pembangunan kilang <em>offshore</em> hanya menelan dana US$ 14,8 miliar. Sedangkan pembangunan kilang di darat, mencapai US$ 19,3 miliar.&nbsp;</p>

<p style="text-align:justify">Haposan juga menegaskan pengelolaan gas Blok Masela di Maluku tidak bisa disamakan dengan &lrm;pengolahan gas yang dilakukan Petronas di Malaysia maupun lapangan gas Prelude di Australi&lrm;a.<br />
<br />
Dia menjelaskan, Petronas membangun fasilitas pengolahan gas cair (<em>Liquid</em> <em>Natural Gas</em>/LNG) di tengah laut (FLNG) karena kandungan gas lapangan yang dikelola lebih kecil ketimbang Masela.</p>

<p style="text-align:justify">&quot;Petronas katanya membangun FLNG. Ya betul Petronas membangun FLNG dengan justifikasi bahwa lapangan yang dibangun Petronas itu adalah kecil dan tidak termanfaatkan selama ini&lrm;,&quot; dia menjelaskan.<br />
<br />
Menurut dia, dengan kandungan gas yang kecil jika fasilitas pengolahan gas dibangun di&lrm; darat (<em>onshore</em>) tidak berguna kalau kandungannya habis. Sebab itu dipilih FLNG, yang bisa dipindah ke lapangan gas lain yang masih memiliki kandungan gas.<br />
<br />
&quot;Karena kalau dialirkan ke darat, lapangan itu kecil dan diproyeksikan cuma 3-5 tahun. Dan kalau bangun pipa ke darat yang jauh, cuma 3-5 tahun terlalu mubazir. Jadi dibangun pakai kapal, sehinga jika migasnya sudah habis pindah lagi ke lapangan yang kecil-kecil. Jadi begitu,&quot; jelas dia.<br />
<br />
Sementara untuk lapangan gas Prelude di Australi&lrm;a, terbentur dengan lahan yang menjadi cagar budaya nenek moyang Australia suku Aborigin. Karena itu dipilih pengolahan gas di tengah laut.<br />
<br />
&quot;Kemudian juga mengalami kesulitan ketika membangun di darat, seperti di Australia kalau dibawa ke darat itu, dia Prelude itu heritage-nya orang Aborigin. Jadi enggak bisa dibangun di situ,&quot; tutur Haposan.</p>

<p style="text-align:justify">Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya menegaskan keputusan pembangunan infrastruktur gas <a href="http://bisnis.liputan6.com/read/2451931/tanggapan-ekonom-soal-pengembangan-blok-masela">Blok Masela</a>, Maluku, berada di&nbsp;tangan Presiden Joko Widodo&nbsp;(Jokowi). Sudirman&nbsp;berharap Presiden Jokowi&nbsp;Segera memutuskannya.&nbsp;</p>

<p style="text-align:justify">Sudirman mengaku, selama ini dirinya&nbsp;mendapat banyak pertanyaan tentang keputusan pembangunan fasilitas pengolahan gas di blok gas abadi tersebut. Namun, ia tetap menunggu keputusan dari Presiden Jokowi untuk menentukan pembangunan infrastruktur tersebut.</p>

<p style="text-align:justify">&quot;Tapi tentu juga ada yang bertanya.Jawabannya sama dimanapun saya mengatakan. Bapak presiden sudah menyampaikan rangkaiannya,&quot; kataSudirman. (Pew/Nrm)</p>

<p style="text-align:justify"><a href="http://bisnis.liputan6.com">Sumber</a></p>

Jokowi Resmikan 8 Infrastruktur Energi Terbarukan

<p style="text-align: justify;">Presiden Jokowi mengatakan, setiap wilayah harus memiliki pelabuhan, karena dengan infrastruktur inilah suatu daerah dapat berkembang. Tahun ini telah siap diresmikan 35 pelabuhan termasuk pengembangan pelabuhan, satu pelabuhan telah diresmikan Presiden hari ini, yakni Pelabuhan Wasior dan besok rencananya akan adalah lima pelabuhan lagi.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Inilah konektivitas. Inilah yang akan mempersatukan kita,&quot; seperti yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Jakarta, Selasa (5/4/2016).</p>

<p style="text-align: justify;">Untuk mendukung percepatan pembangunan, Presiden memerintahkan untuk mempersiapkan regulasi, aturan-aturan yang cepat, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi persaingan dan kompetisi.</p>

<p style="text-align: justify;">Di akhir sambutan, Presiden berpesan kepada masyarakat setempat untuk senantiasa memelihara infrastruktur yang telah dibangun pemerintah. &quot;Kita ini masalah pemeliharaan perawatan, paling tidak bisa. Membangun pintar, merawat tidak bisa. PLTS Doroba tiga sampai empat tahun berhenti, inilah gunanya turun ke bawah, karena ada yang bisikin saya,&quot; ungkap Presiden</p>

<div>
<p style="text-align: justify;">Dalam beberapa kesempatan, Presiden menggarisbawahi perbedaan yang besar antara ada listrik dengan tidak ada listrik. Dengan listrik tak hanya penerangan, tapi juga pendidikan, kesehatan, ekonomi bahkan pertahanan dapat dikelola dengan baik.</p>

<p style="text-align: justify;">Sementara itu, dalam laporannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, infrastruktur yang diresmikan hari ini adalah bagian dari proyek-proyek infrastruktur energi yang telah dibangun di tahun 2015, yang total kapasitasnya mencapai 10,7 mw di 174 lokasi. Pada tahun 2016 ini, Kementerian ESDM membangun lagi PLT energi terbarukan di 131 lokasi dengan kapasitas mencapai 31 mw.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Ini memang adalah jumlah yang tidak besar, namun manfaatnya bagi masyarakat didaerah pulau, terluar dan terisolasi adalah sangat besar,&quot; kata Sudirman.</p>

<p style="text-align: justify;">Seperti diketahui, pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu mw. Sebesar 25 persen dari target tersebut, atau sekira 8.800 mw, diupayakan dari energi terbarukan.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Energi terbarukan akan menjadi solusinya. Pendanaan program ini selama lima tahun ke depan, akan berasal tidak hanya dari APBN namun juga dari BUMN seperti PLN, Pertamina dan LEN, serta pihak swasta dalam negeri,&quot; ungkap Menteri ESDM.</p>

<p style="text-align: justify;">Adapun delapan infrastruktur energi terbarukan yang diresmikan hari ini adalah sebagai berikut.</p>

<p style="text-align: justify;">1. PLTS Hybrid 350 KW di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan, Maluku Utara. PLTS ini akan mendukung PLT Diesel Daruba yang selama ini sudah melayani listrik untuk masyarakat di ibukota Kabupaten Pulau Morotai.</p>

<p style="text-align: justify;">2. PLTS Hybrid 100 KW di Desa Adaut, Kecamatan Pulau Selaru, Provinsi Maluku. PLTS ini sangat membantu mendorong perekonomian masyarakat di Desa Adaut di Pulau Selaru, Maluku Tenggara Barat.</p>

<p style="text-align: justify;">3. PLTS Hybrid 250 KW di Desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. PLTS ini mendukung PLTD yang telah ada sehingga masyarakat terlayani 24 jam.</p>

<p style="text-align: justify;">4. PLTS Hybrid 100 KW di Desa Bomaki, Kecamatan Pulau Tanimbar Selatan, Maluku. PLTS ini dibangun untuk memperkuat pasokan listrik PLTD yang telah ada.</p>

<p style="text-align: justify;">5. PLTS Terpusat 15 KW di Desa Kampung Harapan Jaya, Kecamatan Misool Selatan, Papua Barat. PLTS ini merupakan PLTS Terpusat Off-Grid yang melistriki satu desa terpencil yang belum pernah terlayani listrik sebelumnya. PLTS ini dapat melistriki 92 rumah.</p>

<p style="text-align: justify;">6. PLTMH 280 KW di Desa Temel, Kecamatan Ayamaru Jaya, Papua Barat. PLTMH ini dapat melistriki 124 sambungan yang terdiri dari 114 rumah dan 8 fasilitas umum yaitu puskesmas pembantu, sekolah, gereja, kantor camat dan kantor desa. PLTMH ini menggunakan turbin buatan Indonesia.</p>

<p style="text-align: justify;">7. PLTS Hybrid 100 KW di Desa Waropko, Kecamatan Waropko, Papua. PLTS yang dibangun di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini bertujuan untuk mendukung PLTD yang dibangun PLN.</p>

<p style="text-align: justify;">8. PLTS Hybrid 100 KW di Desa Kampung Sota, Kecamatan Sota, Papua. PLTS ini juga dibangun di desa terdepan Indonesia dengan Papua Nugini. Bersama dengan PLTD yang dibangun oleh PLN, PLTS ini dapat mengalirkan listrik 24 jam kepada 358 rumah.</p>

<p style="text-align: justify;">Semua infrastruktur EBT tersebut akan menghasilkan daya sebesar 1.295 kw. PLTS yang dibangun di atas semuanya menggunakan modul surya produksi dalam negeri.</p>

<p style="text-align: justify;">Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba.<strong>(rai/rhs)</strong></p>
</div>

Proyek PLTG Gorontalo Dikebut Agar Penuhi Pasokan Saat Natal

<p style="text-align: justify;"><strong style="line-height:1.6">Liputan6.com, Jakarta -</strong><span style="line-height:1.6">&nbsp;PT&nbsp;</span><a href="http://bisnis.liputan6.com/read/2393395/cara-pln-perkuat-pasokan-listrik-jakarta-dan-tangerang" style="line-height: 1.6;" title="PLN"><strong>PLN</strong></a><span style="line-height:1.6">&nbsp;(Persero) mempercepat pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo 100 Mega Watt (MW) agar kebutuhan listik saat Natal di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo terpenuhi.</span></p>

<p style="text-align: justify;">Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi &amp; Nusa Tenggara, Machnizon Masri, mengatakan pihaknya bersama PT PP (Persero) selaku kontraktor pelaksana pembangunan&nbsp;<a href="http://bisnis.liputan6.com/read/2363611/ini-pembangkit-pertama-yang-beroperasi-dalam-program-35-ribu-mw" title="proyek PLTG 100 MW Gorontalo "><strong>proyek PLTG 100 MW Gorontalo</strong>&nbsp;</a>segera menghadirkan tambahan pasokan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo.</p>

<p style="text-align: justify;">Apalagi mengingat kedua daerah tersebut selama ini kekurangan pasokan daya. &quot;Dengan didukung kerja tim yang solid antara unit kerja PLN yang ada terus bekerja nonstop 24 jam dalam mewujudkan beroperasinya pembangkit pertama dari program 35 ribu MW sebelum Natal 2015,&quot; kata&lrm; Machnizon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/12/2015).&lrm;</p>

<p style="text-align: justify;">Pengoperasian PLTG Gorontalo dilakukan bertahap. Tahap pertama dari PLTG 100 MW Gorontalo, yaitu sebesar 50 MW, direncanakan beroperasi pada 24 Desember 2015.</p>

<p style="text-align: justify;">Selain telah menyelesaikan uji mesin generator dan&nbsp;<em>electrical</em>, saat ini juga tengah diselesaikan pekerjaan di sisi transmisi, termasuk uji relay dan proteksi.</p>

<p style="text-align: justify;">Kegiatan pengujian ini diharapkan selesai Rabu, 23 Desember 2015. Kemudian jika semua tahapan uji ini selesai dilakukan, maka diharapkan pada Kamis, 25 Desember 2015, tahap 1 dari PLTG 100 MW Gorontalo ini sudah dapat beroperasi dan sinkron dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.</p>

<p style="text-align: justify;">&quot;Kami optimistis, setelah melalui kerja nonstop tanpa mengenal kata libur, semua pekerja yang ada memiliki satu tekad, yaitu menghadirkan listrik dengan segera sebagai kado Natal dan menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi kendala defisit listrik yang selama ini terjadi di Gorontalo dan Sulawesi Utara,&quot; kata Machnizon.</p>

<p style="text-align: justify;">Selain membangun PLTG, PLN juga mendatangkan kapal pembangkit atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan yang berkapasitas 120 MW. Kapal ini untuk memasok listrik wilayah tersebut. Hingga Senin 21 Desember 2015 malam, telah berada di perairan utara pulau Sulawesi, setelah sempat mampir ke Balikpapan selama 1 hari.</p>

<p style="text-align: justify;">Diperkirakan kapal ini sudah dapat tiba di Amurang pada Rabu, 23 Desember 2015. Sambil menunggu kedatangan kapal tersebut,&nbsp;<a href="http://bisnis.liputan6.com/read/2392480/pln-dapat-pinjaman-rp-12-triliun-buat-belanja-modal" title="PLN"><strong>PLN</strong></a>&nbsp;telah berhasil menyelesaikan pembangunan 5 titik&nbsp;<em>tower emergency</em>&nbsp;yang akan digunakan menyalurkan listrik yang dihasilkan dari kapal Zeynep Sultan ke switchyard yang ada di Amurang dan selanjutnya dikirimkan ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui Gardu Induk Lopana.</p>

<p style="text-align: justify;">Sambil menunggu kesiapan operasi MVPP Zenyep Sultan, pasokan listrik di sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo akan mendapat energi baru sebesar 50 MW dari PLTG Gorontalo yang beroperasi pada 24 Desember 2015. (Pew/Ahm)</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber: http://bisnis.liputan6.com</p>

<p>&nbsp;</p>